Liputan6.com, Manado - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado mencatat di tahun 2020, Sulut memiliki komoditas ekspor baru yaitu ekspor tanaman hias. Dimulai sejak bulan September 2020, ekspor tanaman hias yang didominasi jenis Alocasia dan Anthurium asal Sulut telah menembus 5 Negara.
“Selama empat bulan terakhir tercatat total ada 540 batang tanaman hias asal Sulut yang di ekspor ke Amerika Serikat, Hongkong, Thailand, Vietnam dan Singapura dengan total nilai ekonomi mencapai Rp185,2 juta,” ujar Kepala Karantina Manado Donni Muksydayan, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga
Advertisement
Donni mengatakan, di tengah sulitnya kondisi ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini, ekspor bunga dan tanaman hias ini menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat Sulut dalam mendulang rupiah.
“Melalui pemeriksaan karantina in-line inspection, kami membantu para petani Sulut dalam memberikan jaminan tanaman hias yang diekspor dalam kondisi sehat dan telah memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor,” ujarnya.
Belum genap 1 bulan di tahun 2021, Karantina Pertanian Manado telah memfasilitasi delapan kali sertifikasi ekspor tanaman hias tujuan yaitu Amerika Serikat dan Thailand. Totalnya 157 batang tanaman hias dengan jenis bunga Alocasia, Pilodenron, Florida ghost mint, dan Melano dengan total nilainya mencapai Rp60 juta.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Berbagai Bunga
Donni berharap potensi ekspor tanaman hias Sulut dapat lebih dikembangkan mengingat Sulut selama ini dikenal sebagai sentra bunga. Pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan penjajakan tahap awal agar bunga Krisan Tomohon dapat diekspor ke Jepang.
“Tahun ini Karantina Pertanian Manado bersama Pemerintah Daerah Tomohon menargetkan bunga Krisan Tomohon juga dapat masuk pasar Jepang. Sudah ada permintaan 10.000 stek bunga krisan dari Jepang,” ungkap Donni.
Secara produksi, umumnya petani krisan Tomohon dapat menghasilkan 200 ribu pohon perbulannya sehingga tidak akan ada masalah untuk memenuhi permintaan jumlah volume. Saat ini pihaknya masih menunggu persyaratan khusus apa yang dipersyaratkan oleh Jepang agar Krisan Tomohon dapat masuk ke pasar Jepang.
“Karantina Pertanian Manado akan senantiasa mengawal dan mendampingi para petani tanaman hias Tomohon agar cita-cita ini dapat segera terealisasi,” katanya.
Donni juga menambahkan bahwa tanaman hias asal Sulut yang mulai go internasional juga digemari pasar dalam negeri. Hal tersebut terlihat dari frekuensi lalu lintas pengiriman domestik tanaman hias di Bandara Sam Ratulangi Manado yang cukup banyak.
Berdasarkan sistem data perkarantinaan IQFAST, sepanjang tahun 2020 Karantina Pertanian Manado telah menerbitkan 4.194 sertifikat domestik tanaman hias di Sulut.
Bunga yang dilalulintaskan masuk dan keluar Manado ini didominasi oleh Aglonema, Mawar, Anggrek, Alocasia, Crisan dan aneka bibit tanaman hias.
Advertisement