Mutasi Corona SARS-CoV-2 Terus Terjadi, Bisakah Mencegahnya?

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya mutasi terus terjadi adalah menekan jumlah pertambahan kasusnya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 22 Jan 2021, 17:00 WIB
Warga melintasi terowongan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (21/1/2021). Untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali selama 14 hari kedepan, mulai 26 Januari-8 Februari 2021. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Secara alami, virus Corona SARS-CoV-2 terus bermutasi untuk beradaptasi pada inangnya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya mutasi terus terjadi adalah menekan jumlah pertambahan kasusnya.

“Salah satu hal yang efektif yang bisa mencegah mutasi adalah satu hal yang juga sulit kita lakukan saat ini yaitu mengendalikan jumlah pertambahan kasusnya,” kata ahli genomika molekuler Riza Putranto kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Kamis (21/1/2021).

Ia menambahkan, dalam studi mutasi virus, pencegahan mutasi harus disertai dengan tindakan-tindakan pencegahan penambahan kasus dan dorongan untuk terus mengaplikasikan 3M dan 3T.

3M terdiri dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak. Sedang, 3T adalah tracing, treatment, dan testing.

“Kembali lagi, kita tidak bisa menghentikan mutasi virus SARS-CoV-2 karena tidak terlihat. Sulit sekali bagi para ilmuwan untuk mendorong virus agar tidak bermutasi.”

“Jadi hal yang paling efisien menurut saya untuk bisa menghentikan mutasi adalah menghalangi supaya virusnya tidak mendapat peluang berpindah dari satu individu ke individu lain.”

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak Video Berikut Ini


Mutasi Terjadi Saat Virus Berpindah

Menghalangi perpindahan virus dari satu individu ke individu lain sangat penting dilakukan mengingat mutasi virus terjadi saat virus tersebut melakukan perpindahan.

“Misalkan saya tertular dan punya varian A dalam tubuh saya jika saya menularkan pada orang lain, virus varian A itu bisa berubah menjadi varian B, dan ketika ditularkan lagi kepada orang selanjutnya maka variannya bisa jadi C dan seterusnya.”

Dengan kata lain, mutasi hanya akan terjadi ketika virus sedang di dalam tubuh inang dan mulai memperbanyak diri.

“Logikanya, semakin lama kita membiarkan satu virus berpindah dari individu ke individu lain maka potensi mutasi akan naik,” tutupnya.


Infografis Siap-Siap Pembatasan Kegiatan Masyarakat Jawa-Bali

Infografis Siap-Siap Pembatasan Kegiatan Masyarakat Jawa-Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya