Liputan6.com, Jakarta Kanselir Jerman Angela Merkel meminta warga Jerman berhenti mengeluh terkait lambatnya peluncuran vaksin [COVID-19](health/read/ ""). Merkel juga meminta agar warganya mendukung lockdown parsial yang tengah diterapkan.
Angela Merkel mengatakan, akan menjadi kesalahan jika pembatasan dilonggarkan sekarang, mengingat Jerman menemukan adanya infeksi mutasi baru virus Corona yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.
Advertisement
"Upaya kami menghadapi ancaman-ancaman ini lebih jelas sekarang daripada di awal tahun, ini adalah mutasi virus," ujar Merkel dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (22/1/2021).
Jerman harus menunda pembukaan beberapa pusat vaksinasi karena mereka hanya menerima dosis vaksin dalam jumlah yang lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal tersebut terjadi, karena adanya perlambatan pengiriman vaksin dari produsennya di Amerika Serikat, Pfizer dan mitra BioNTech.
"Saya memahami ketidaksabaran mereka," ujar Merkel, ketika ditanya apakah dia berhutang permintaan maaf kepada warga Jerman.
"Tidak ada alasan apapun untuk mengkritik BioNTech. Mereka adalah orang-orang yang bekerja siang dan malam, dan kami mendapat manfaat dari ini. Bagaimana kami bisa mengeluh?" tambahnya.
Merkel dan para pemimpin negara bagian sepakat pada hari Selasa untuk memperpanjang lockdown parsial, yang membuat sekolah, restoran, dan semua bisnis yang tidak penting tutup hingga 14 Februari.
Tujuan Lockdown Parsial
Merkel mengatakan lockdown parsial diperlukan untuk mencegah mutasi menyebar dan menyebabkan lebih banyak kematian.
"Kami masih bisa mencegah ini (Varian baru menyebar. Kami masih punya waktu," ujarnya.
Vaksin yang saat ini beredar, disebut Merkel mampu mengatasi varian baru COVID-19 dengan strain B.1.1.7. Ia juga menyebut semua orang harus divaksinasi pada akhir musim panas.
Meski menerapkan lockdown parsial, Merkel menyebut Jerman tidak akan menutup perbatasan. Sangat penting untuk tidak mengganggu arus bebas barang di dalam Uni Eropa. Namun, terkait protokol masuknya barang dari luar negaranya, masih akan didiskusikan dengan pemerintah.
"Kami tidak dapat mengesampingkan penutupan perbatasan, tetapi ingin mencegahnya melalui kerja sama di dalam Uni Eropa," ujar Merkel, menambahkan bahwa pemerintahnya sedang mendiskusikan protokol pengujian untuk penumpang lintas batas dengan tetangga.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn juga meminta masyarakat Jerman untuk lebih bersabar dalam vaksinasi COVID-19. Spahn menyebut, dirinya memahami betul yang dikhawatirkan warganya.
Ia juga menjelaskan kapasitas produksi yang terbatas membuat vaksinasi lambat dilakukan. Namun, ia memastikan bahwa nantinya akan ada cukup vaksin untuk semua warganya.
Kasus positif COVID-19 di Jerman sendiri, saat ini terus meningkat. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), per Kamis (21/01/2021) pukul 11.05, kasus positif di Jerman telah mencapai 2.068.002 kasus, dengan diikuti 48.770 kasus kematian.
(Penulis: Rizki Febianto)
Advertisement