Liputan6.com, Jakarta Plasma konvalesen atau plasma yang diambil dari darah penyintas Covid-19 dinilai ampuh meningkatkan kesembuhan pasien Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, efektivitas plasma konvalesen ini bisa mencapai 100 persen.
Sebagai penyintas Covid-19, Airlangga turut mendonorkan plasmanya untuk pasien Covid-19. Dirinya membeberkan serangkaian syarat supaya para penyintas Covid-19 juga mengikuti langkahnya.
Advertisement
"Untuk masyarakat ada pendaftaran online, jadi ada gerakannya, misalnya di Jogja dan lainnya. PMI (Palang Merah Indonesia) juga bisa online," katanya dalam Bincang Editor Liputan6.com: Vaksin dan Donor Plasma Untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (22/1/2021).
Lanjutnya, penyintas yang sudah dinyatakan negatif Covid-19 dalam rentang waktu 2 minggu hingga 3 bulan dapat mendaftarkan dirinya untuk donor plasma konvalesen. Setelahnya, akan dilakukan serangkaian tes untuk memastikan kondisi tubuh penyintas layak donor atau tidak.
Jika sudah dinyatakan layak, maka penyintas bisa melakukan donor di hari yang ditentukan. Untuk pengambilan 400-500 cc darah, kata Airlangga, dirinya butuh waktu 45 hingga 50 menit.
"Sebagian besar pendonor adalah pria, bagi yang wanita itu yang belum pernah melahirkan," ujarnya.
Airlangga bilang, dari 10 orang calon pedonor plasma konvalesen, hanya 2 yang dinyatakan layak mendonorkan plasmanya. Padahal, permintaan di lapangan sangat tinggi.
"Dari 1 orang yang donor, yang antri 80 orang (pasien). Sangat kurang. Oleh karenanya, gerakan ini harus didorong, kalau dari penyintas ini 10 persen di atas 74 ribu donor itu sudah memenuhi target PMI," lanjutnya.
"Kapasitas PMI targetnya sebulan 5.000, sekarang baru 1.000, harus naik 500 persen. Setahun 60 ribu. Jadi pas harusnya, karena plasma ini sangat kunci bagi mereka yang perawatan," tuturnya.
Saksikan Video Ini
85 Persen Pasien Covid-19 Bergejala Berat Bisa Sembuh dengan Plasma Konvalesen
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah terkonfirmasi positif Covid-19 pada 2020 lalu. Hal ini diketahui setelah dirinya mendonorkan plasma konvalesen bagi para pasien Covid-19.
Airlangga membagikan ceritanya saat ditawari oleh Jusuf Kalla (JK), yang juga ketua Palang Merah Indonesia (PMI), untuk mendonorkan plasma darahnya.
"Saat pembicaraan dengan Pak JK, sebelumnya, Pak JK akan membuat gerakan. Beliau membutuhkan tokoh masyarakat yang bisa dijadikan contoh. Lalu beliau tanya ke saya, bersedia nggak (donor plasma konvalesen), ya, saya bilang saja bersedia," ujarnya dalam Bincang Editor Liputan6.com: Vaksin dan Donor Plasma Untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (22/1/2021).
Lanjutnya, 2 hari sebelum mendonorkan plasmanya, dia diperiksa oleh dokter dan diambil darahnya. Kemudian, ditentukan status antibodinya. Setelah memenuhi syarat, maka dilakukan pengecekan penyakit lain yang diidap.
"Kalau screening selesai, maka masuk di tahap berikutnya untuk diambil darah di hari yang ditentukan. Lalu saya PCR, kalau sudah negatif, lanjut besok di hari H," katanya.
Airlangga bilang, di hari H, tekanan darah dan hemoglobinnya dicek kembali. Setelah itu, barulah plasma darahnya diambil.
"Jadi darahnya dimasukan ke mesin, dipisahkan dengan plasmanya, nah darahnya dibalikin lagi ke kita. Kemarin saya diambil 400-500 cc, butuh waktu 45-50 menit," ujarnya.
Airlangga bilang, plasma konvalesen ini sangat penting untuk kesembuhan pasien Covid-19.
"Plasma itu efektif menyembuhkan. Mereka yang sedang atau OTG kalau dikasih plasma 100 persen sembuh. Sebelumnya, dikasih ke yang berat (gejalanya), 85 persen sembuh," tuturnya.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Advertisement