Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN, Erick Thohir, menargetkan Bank Syariah Indonesia (BSI) akan berada di daftar 10 bank syariah terbesar di dunia. Ia memperkirakan target tersebut akan tercapai pada 2025.
BSI merupakan hasil penggabungan tiga bank syariah di Himbara yaitu Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Advertisement
"Kita sudah targetkan di 2025 kita harus masuk top 10 di pasar global," kata Erick dalam Webinar Masyarakat Ekonomi Syariah 7th Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF) pada Jumat (22/1/2021).
Hasil penggabungan ini per Februari 2021, BSI akan memiliki modal aset awal Rp 225 triliun. Jumlah ini disebut membuat BSI masuk dalam daftar 10 bank terbesar secara aset di Indonesia.
"Ini menjadi nilai kompetitif, sehingga kita bisa bersaing dengan bank-bank lainnya. Kita ingin hasil merger ini membuktikan kita sebagai negara dengan penduduk muslim besar memiliki bank syariah yang keluar secara fundamental," sambung Erick Thohir.
Ditambahkan Direktur Utama BSI, Hery Gunardy, Bank Syariah Indonesia memiliki total 1.785 ATM, 1.120 kantor cabang, dan 20.094 karyawan. Sementara total nasabah lebih dari 14,9 juta.
"Jika berjalan dengan baik dan restu regulator bisa kami terima dalam dalam bulan ini, maka 1 Februari 2021 akan terjadi legal merger," jelas Hery.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bank Syariah Indonesia Tak Hanya Fokus ke Segmen UMKM
Ketua PMO Merger Bank Syariah Milik BUMN, Hery Gunardi mengatakan Bank Syariah Indonesia tidak akan 100 persen menjadikan UMKM sebagai segmen andalan. Sebab, dalam menjalankan bisnis perlu juga digarap demi memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam.
"Tidak 100 persen (fokus) UMKM karena pada dasarnya bisnis ini kan harus saling mendukung, jangan fokus di satu segmen," kata Hery dalam Webinar Sharia Economic Outlook 2021, Jakarta, Selasa (19/1).
Meski begitu, kata Hery bukan berarti Bank Syariah Indonesia akan mengesampingkan nasabah UMKM. Sebab salah BRI Syariah yang memiliki basis kuat dalam segmen konsumen. Tak hanya itu, Bank Syariah Mandiri pun memiliki salah satu segmen bisnis yang sama.
"Bank Syariah Mandiri dan Mandiri ini juga punya unit khusus yang tangani bisnis mikro dan ini akan dibawa," kata dia.
Sampai akhir tahun 2020 pun, masing-masing bank syariah mendapatkan penempatan dana pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Dari dana Rp 3 triliun yang didapat, ketiga bank merger telah menyalurkan kredit pembiayaan kepada UMKM masing-masing hingga 2,5 kali lipat.
"Kamu dapat dana sebesar Rp 3 triliun dan masing menyalurkan 2,5 kali lipat dengan produk KUR syariah," kata dia.
Setelah penggabungan merger dilakukan, Hery menargetkan tahun ini pertumbuhan kredit dari sektor UMKM naik hingga 25 persen. Produknya pun tidak hanya lewat KUR syariah. Melainkan berbagai jenis produk value chain ke UMKM.
"Bukan hanya KUR syariah tapi value chanin ke umkm digital dan plasma inti dengan perkebunan," kata dia.
Advertisement