Pemkot Depok Akan Siapkan Rumah Sakit Khusus Ibu Hamil Terkonfirmasi COVID-19

Pemerintah Kota Depok tengah melobi sejumlah instansi untuk menyediakan rumah sakit khusus ibu hamil dan melahirkan namun positif COVID-19.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 23 Jan 2021, 04:27 WIB
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenakan pakaian pelindung khusus saat menangani pasien yang diduga terinfeksi Corona di Gedung Mawar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Depok tengah melobi sejumlah instansi untuk menyediakan rumah sakit khusus ibu hamil dan melahirkan namun positif COVID-19. Penjajakan yang dilakukan salah satunya dengan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI).

"Kami sedang beriktiar untuk menyediakan rumah sakit khusus COVID-19 untuk Neonatal dan Maternal didukung ARSSI," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Jumat (22/1/2021).

Dadang menjelaskan, salah satu rumah sakit dapat menyediakan 28 tempat tidur yang bisa digunakan untuk pelayanan terhadap ibu hamil dan melahirkan yang terkonfirmasi COVID-19.

"Rumah sakit yang sedang dijajaki dapat mewujudkan layanan penanganan COVID-19 untuk ibu hamil dan anak dapat tertangani secara khusus," ucap Dadang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Agar Tak Bercampur

Dadang mengungkapkan, penyediaan rumah sakit khusus ini karena terdapat beberapa kasus ibu hamil layanannya bercampur dengan pasien COVID-19 lainnya.

"Kita ambil contoh kemarin ada satu kejadian ibu hamil yang COVID-19 lalu melahirkan, akhirnya bayinya diambil oleh keluarga dan ibunya setelah proses persalinan, melakukan perawatan kembali di rumah sakit," terang Dadang.

Dadang menuturkan, beberapa rumah sakit telah melakukan pengelompokkan pasien COVID-19. Baik di kelompokan kasus baru, kasus lama, pasien yang perempuan dan pria melakukan pemisahan. Selain itu, ada pengelompokan pasien yang hamil namun terkena COVID-19 dengan pasien lainnya dan ada pula yang disatukan kamar pelayanannya.

"Untuk itu kami coba berikan alternatif solusi agar yang terkena maternal neonatal disatukan di dalam satu rumah sakit," tutup Dadang.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya