Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi terintegrasi meraih pinjaman USD 275 juta atau sekitar Rp 4,10 triliun (asumsi kurs 14.918 per dolar AS) pada 20 Januari 2021.
Perseroan mendapatkan pinjaman dari konsorsium bank antara lain PT Bank BNP Paribas Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, DBS Bank Ltd, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Mizuho Indonesia, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT Bank OCBC NISP Tbk, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch, United Overseas Bank Limited. Adapun yang bertindak sebagai security agent adalah United Overseas Bank Limited.
Baca Juga
Advertisement
Pinjaman tersebut untuk memperpanjang rata-rata tenor struktur utang perseroan. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat, (22/1/2021).
Perseroan telah teken unsecured revolving credit facility sebesar USD 275 juta pada 20 Januari 2021 yang dikenakan margin bunga sebesar labor+1,75 persen per tahun untuk kreditur luar negeri dan labor +1,85 persen per tahun untuk kreditur dalam negeri. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada Juni 2026.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penggunaan Dana Surat Utang
Perseroan juga melaporkan telah menggunakan dana yang diperoleh dari penerbitan surat utang sebesar USD 300 juta dengan tingkat bunga 2,75 persen.
Perseroan menggunakan untuk membayar sebagian saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving sebesar USD 375 juta, membayar sebagian saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving seri B sebesar USD 100 juta dan membayar sebagian saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving sebesar USD 200 juta.
Selain itu, perseroan juga mempercepat pelunasan surat utang tanpa jaminan yang didahulukan 5,25 persen jatuh tempo 2022 yang nilainya capai USD 350 juta. TBG Global Pte Ltd yang sahamnya dimiliki 100 persen oleh perseroan akan mempercepat pelunasan utang itu pada 22 Februari 2021.
Advertisement