Liputan6.com, Cilacap - Realisasi investasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada tahun 2020 melampaui target yang telah ditetapkan, kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cilacap Dian Arinda Murni.
"Pada tahun 2020, kami menargetkan nilai investasi yang masuk ke Kabupaten Cilacap sebesar Rp913 miliar, namun realisasinya mencapai Rp3,9 triliun," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Kendati demikian, dia mengakui pencapaian tersebut lebih rendah dari realisasi investasi tahun 2019 yang mencapai Rp7,2 triliun dengan target yang ditetapkan saat itu sebesar Rp859 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan realisasi investasi tahun 2020 tidak sebesar tahun sebelumnya, salah satunya tidak adanya penambahan aset atau investasi yang dilakukan PT Sumber Segara Primadaya (S2P) selaku pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap.
"PT S2P merupakan salah satu penyumbang investasi terbesar pada tahun 2019, dan pada tahun 2020 tinggal penyelesaian sehingga tidak ada penambahan investasi atau aset," katanya menjelaskan.
Dalam hal ini, PT S2P yang mulai mengoperasikan PLTU Cilacap pada tahun 2006 dengan kapasitas produksi sebesar 2x300 megawatt (MW), melakukan ekspansi tahap pertama dengan kapasitas sebesar 1x660 MW yang pengoperasiannya diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 25 Februari 2019.
Saat peresmian ekspansi tahap pertama tersebut, PLTU Cilacap juga tengah melakukan ekspansi tahap kedua dengan kapasitas produksi 1x1.000 MW, sehingga kapasitas produksi hingga saat ini mencapai 2.260 MW.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Dampak Pandemi Covid-19
Lebih lanjut, Dian mengatakan pandemi COVID-19 yang masuk wilayah Indonesia sejak bulan Maret 2020 juga turut memengaruhi pencapaian investasi karena sejumlah perusahaan retail terpaksa menunda rencana untuk membuka usaha di Cilacap.
Selain itu, kata dia, bisnis pariwisata dan perhotelan di Cilacap juga turut terdampak pandemi COVID-19.
Akan tetapi, lanjut dia, bisnis perumahan terpantau masih bisa bertahan di tengah pandemi.
"Masih banyak pengembang yang membangun perumahan meskipun ada pandemi," katanya.
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Cilacap tetap berusaha meningkatkan investasi dengan memperbaiki dan mempermudah pelayanan bagi investor, salah satunya melalui Mal Pelayanan Publik (MPP) yang sedang dibangun di Gumilir dan ditargetkan selesai pada tahun 2021.
Menurut dia, Pemkab Cilacap juga akan menyiapkan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) seperti yang ada di Kabupaten Batang.
"Untuk KPI, kami masih menunggu RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang sedang digodok di DPRD Kabupaten Cilacap. Mungkin dalam waktu dekat akan diketok (ditetapkan, red.)," katanya.
Advertisement