6 Fakta Menarik Banyuwangi di Jawa Timur yang Perlu Diketahui

Selain keindahannya, Banyuwangi memiliki banyak hal menarik untuk dieksplorasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2021, 22:54 WIB
Festival Banyuwangi Kuliner 2019 dinilai sangat berbeda. Kali ini, festival tersebut mengangkat kuliner lokal Pecel Rawon.

Liputan6.com, Jakarta - Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Timur yang sedang digandrungi bagi para wisatawan. Banyuwangi mendapat julukan The Sunrise of Java karena daerah yang pertama terkena sinar matahari terbit di Pulau Jawa.

Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda. Banyuwangi berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Jember dan Bondowoso di barat.

Banyuwangi merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang mempunyai banyak tujuan wisata indah dan memiliki beberapa fakta yang cukup menarik. Berikut enam fakta menarik Banyuwangi yang dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat, 22 Januari 2021.

1. Kabupaten Terluas di Pulau Jawa

Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km² atau lebih luas dari Pulau Bali  yaitu 5.636,66 km².

Mulai dari daratan tinggi hingga rendah ada di Banyuwangi. Sebelah utara dan selatan Banyuwangi tertutupi oleh alas yang angker, sedangkan barat dan timur kabupaten Banyuwangi adalah pegunungan dan laut. Dengan kondisi luas inilah yang menjadi keunikan Banyuwangi.

Load More

Saksikan video pilihan di bawah ini:


2. Suku dan Bahasa

Walikota Cilegon Terpilih Sowan Ke Bupati Banyuwangi. (Jumat, 22/01/2021). (Dokumentasi).

Banyuwangi terdapat bebrapa suku yakni, suku Madura, suku Bali, suku Tionghoa, suku arab dan suku Mandar. Namun, Banyuwangi memiliki suku asli yaitu bernama suku Osing. Orang yang asli Banyuwangi rata-rata menggunakan bahasa keseharian dengan berbahasa Osing. Bahasa osing adalah salah satu ragam tertua bahasa Jawa.


3. Penghasil Ikan Terbesar Nomor Dua di Indonesia

Ilustrasi Ikan Tongkol (Photo by pasja1000 on Pixabay)

Dari tahun ke tahun Banyuwangi selalu konsisten menjadi penghasil ikan terbesar setelah Bagan Siapiapi. Banyuwangi memiliki 309 Unit Pengelolah Ikan (UPI). Dan daerah yang paling banyak menghasilkan ikan di antaranya adalah Pelabuhan Perikanan Muncar, Pelabuhan Perikanan Pancer, Pelabuhan Perikanan Grajagan. Namun, pelabuhan perikanan dengan penghasil ikan terbesar yaitu Pelabuhan Perikanan Muncar.

Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar di Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur, dan nomor dua nasional. Ikan lemuru sebagai bahan baku ikan kalengan seperti sarden, merupakan komoditas utama yang menjadi unggulan Banyuwangi. Berdasarkan data di Pelabuhan perikanan Muncar terdapat sebanyak 13.203 nelayan, jumlah armada perikanan 1.067 unit, dan alat penangkap ikan sebanyak 2.128 unit.

 


4. Memiliki Banyak Wisata Indah

Wedi Ireng, pantai ini memang sedang booming di kalangan masyarakat Banyuwangi.

Banyuwangi terkenal dengan wisatanya yang begitu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Tak heran banyak turis asing juga yang berkunjung untuk menikmati wisata di Banyuwangi.

Terdapat 10 Wisata Pantai di Banyuwangi yang terkenal akan keindahan alamnya, yakni Pantai Watu Dodol, Plengkung, Teluk Hijau, Pulau Merah, Trianggulasi, Sukamade, Rajegwesi, Boom, Pancur, dan Wedi Ireng.

Terdapat beragam wisata yang menakjubkan saat berkunjung ke kota Banyuwangi ini. Salah satunya adalah wisata bahari yang mempesona seperti Pantai Teluk Hijau, pantai yang juga memiliki sebutan “Green Bay” ini memiliki air laut yang berwarna biru kehijauan.

Adapun wisata alam dan Taman Nasional di Banyuwangi, seperti Kawah Ijen, Wisata Osing, Air Terjun Lider, Wisata arung jeram Kali Badeng, Taman Tirtawangi, Taman Nasional Baluran, Taman Blambangan, Taman Nasional Alas Purwo, dan Taman Nasional Merubetiri. Selain itu, adapun tempat wisata di Banyuwangi lainnya yang tak kalah populer yakni Taman Nasional Baluran. Video klip Raisa yang berjudul "Jatuh Hati" juga syuting di Taman Nasional Baluran.

Pemandangan ala savana Afrika menjadi daya tarik utamanya. Meski secara teknis Taman Nasional Baluran masuk dalam daerah Kabupaten Situbondo, namun Baluran terkenal sebagai salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi jika sedang liburan ke Banyuwangi.

 


5. Kuliner Khas Banyuwangi

Sajian pecel pitik dalam ajang Festival Banyuwangi Kuliner menyedot perhatian Chef Juna. (Liputan6.com/Dian Kurniawan).

Makanan khas Banyuwangi tebilang unik, lantaran banyak menggabungkan dua jenis makanan menjadi satu jenis makanan. Ada banyak makanan khas Banyuwangi yang sulit ditemui di daerah lain.  Seperti hal nya Sego Tempong, Sego Tempong memiliki arti "nasi tampar". Mengapa demikian, Konon memakan hidangan nasi ini rasanya seperti ditampar, karena pedasnya sambal tempong.

Sambal tempong sendiri adalah sambal cabai merah yang tidak dimasak alias sambal mentah. Itu sebabnya rasa pedasnya sangat tajam. Menikmati sego tempong bisa pula dilengkapi dengan aneka lauk dari dadar jagung, ikan goreng, serta sayuran rebus.

Selain itu, adapun makanan khas Banyuwangi yaitu Pindang Koyong, makanan satu ini adalah olahan ikan berkuah. Daging ikan lembut direbus bersama kuah berbumbu yang benig, lalu ditambahkan irisan belimbing wuluh dan cabai rawit. Rasa yang dihasilkan dari bumbunya yaitu asam, pedas, segar. Jika ingin makan kuliner ikan dari Banyuwangi, pindang koyong ini adalah pilihannya.

Namun, ada juga Botok Tawon yang menjadi makanan paling unik khas Banyuwangi paling ekstrem, Tawon atau lebah madu, diambil sarangnya kemudian diolah menjadi hidangan berbungkus daun pisang yang disebut botok. Seperti olahan botok pada umumnya, Botok Tawon juga menggunakan bungkus daun pisang yang ditanak.


6. Tradisi dan Budaya Unik

Festival Tari di Banyuwangi.

Di Banyuwangi terdapat tujuh etnis besar hidup secara berdampingan yaitu suku Using, Jawa Mataraman, Madura, Bali, Mandarin, Tionghoa, dan Arab yang akhirnya melahirkan berbagai upacara adat serta aneka tradisi yang berbasis agama. Salah satu tradisi dan ritual yang terkenal yaitu berasal dari suku Osing.

Suku Osing atau suku Using adalah penduduk asli daerah Banyuwangi. Suku tersebut merupakan keturunan rakyat Kerajaan Blambangan yang mengasingkan diri pada zaman Majapahit. Nama Osing diberikan oleh penduduk pendatang yang menetap di daerah itu pada abad ke-19.

Beberapa tradisi suku Osing salah satu yakni tradisi Mepe Kasur yang merupakan tradisi yang rutin dilakukan pada bulan Dzulhijah bersamaan dengan acara selamatan desa. Tradisi ini dipercaya masyarakat Osing dapat menjaga kerukunan dan semangat bekerja dalam rumah tangga.

Selain itu, ada berbagai macam upacara adat dan kesenian tradisional khas Banyuwangi, yaitu Seblang merupakan salah satu ritual upacara masyarakat Osing. Ritual ini dilaksanakan untuk keperluan bersih desa dan tolak bala agar desa tetap dalam keadaan aman dan tenteram.

Tradisi dan budaya unik ini biasanya hanya dilakukan pada bulan-bulan tertentu saja yang selalu dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi. Ada Pula tarian khas Banyuwangi yang menjadi ikon Banyuwangi, yaitu tari gandrung tarian ini merupakan tarian yang dilakukan secara berpasangan antara pria dan wanita. Dalam tari ini biasanya penari wanita mengajak para tamu pria untuk ikut menari bersama. (Melia Setiawati)


Cek Zonasi Destinasi Libur Bebas Covid-19

Infografis Cek Zonasi Destinasi Libur Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya