Nahas, Bocah 8 Tahun Jatuh Terpeleset ke Sungai dan Hanyut Saat Hujan-hujanan

Selain upaya pencarian korban hilang, Basarnas Manado juga melaporkan dampak banjir dan longsor yang menerjang dua wilayah di Sulut tersebut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 23 Jan 2021, 23:00 WIB
Sejumlah warga Manado memilih naik ke atap rumah karena volume air yang terus meningkat akibat banjir.

Liputan6.com, Manado - Belum genap sepekan dari bencana sebelumnya, banjir dan longsor kembali menerjang wilayah Sulut, khususnya Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara, Jumat (22/1/2021).

Ratusan rumah terendam air, rusak berat karena diterjang longsor. Satu bocah berusia 8 tahun bernama Timoty Bity hilang terseret arus sungai.

“Sampai pukul 23.00 Wita, Tim Basarnas Manado sudah tidak menerima laporan lagi. Seluruh anggota tim Basarnas masih disiagakan berposko di Pos SAR Malalayang,” ungkap Kepala Basarnas Manado Suhri Sinaga, Sabtu subuh (23/1/2021).

Dia mengatakan, Basarnas juga menangani pencarian korban anak hanyut di Perum Kawangkoaan, Minahasa Utara atas nama Timoty Bity (8) yang hingga kini belum ditemukan.

“Kami melanjutkan perncarian korban pada Sabtu ini,” ujarnya.

Sebagaimana dituturkan kerabat korban Dede Priyatna, saat kejadian Timothy sedang bermain hujan dengan beberapa temannya tak jauh dari kompleks perumahan. Sayangnya bocah itu terpeleset dan jatuh ke sungai dan tenggelam.

“Kami meminta masyarakat mendoakan pencarian Timoty,” ujarnya.

 

Simak juga video pilihan berikut:


Dampak Banjir dan Longsor

Selain upaya pencarian korban hilang, Basarnas Manado juga melaporkan dampak banjir dan longsor yang menerjang dua wilayah di Sulut tersebut.

Di Kota Manado terdapat beberapa kecamatan yang terdampak yakni di Kelurahan Dendengan Luar, Kecamatan Tikala ada 27 orang yang berhasil dievakuasi dari ancaman banjir. Para korban terdiri dari 9 anak, 2 bayi, 7 lansia, 1 ibu hamil, dan 8 orang dewasa.

Di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paal Dua ada 67 Kepala Keluarga yang terdampak. Usaha evakuasi berhasil dilakukan kepada 6 orang korban berusia dewasa.

Di daerah Winangun, Kecamatan Malalayang, 1 orang warga yang berusia dewasa yang harus mendapatkan bantuan dan dievakuasi.

Di Kelurahan Taas, Kecamatan Tikala, Kota Manado, berhasil dievakuasi 8 orang dewasa. Sementara 2 keluarga yang sebelumnya melapor dan minta dievakuasi, saat bantuan datang malah tidak mau dievakuasi.

Dari 2 keluarga tersebut, 1 keluarga yang memiliki bayi tidak mau dievakuasi karena tidak tau mau mengungsi di mana. Sementara 1 keluarga lainnya yang berusia tua juga tidak mau dievakuasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya