Heboh, Hujan Salju Turun di Gurun Sahara Pertama Kalinya Setelah 50 Tahun

Hujan salju turun di Gurun Sahara setelah 50 tahun

oleh Sulung Lahitani diperbarui 23 Jan 2021, 18:31 WIB
Doc: Esquire Middle East

Liputan6.com, Jakarta Saat mendengar kata gurun, yang biasa terlintas di benak Anda adalah tanah tandus berselimut pasir, terik dan panas, tanpa tanda-tanda adanya air. Namun, siapa sangka gurun pasir pun bisa tertutupi selimut salju yang indah.

Hujan salju langka telah melanda Gurun Sahara dan beberapa bagian Arab Saudi. Selimut salju itu menutupi gurun seperti sesuatu yang hanya bisa ditemui di dalam mimpi.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Suhu yang rendah

Doc: Esquire Middle East

Menurut Esquire Middle East, hujan salju terjadi karena suhu turun di seluruh wilayah tersebut hingga minus 2 derajat celsius.

Padahal biasanya suhu di gurun Sahara tersebut dapat naik hingga 50 derajat celsius. Namun, belakangan ini suhu memang sedang tidak biasa selama bulan Januari.

 


Pertama kali setelah 50 tahun

Doc: Arab News

Ini tak hanya menandai pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun hujan salju langka terjadi, tapi juga pertama kalinya dalam 100 tahun suhu terendah ini telah dicatat.

 


Membuat heboh

Doc: ABC News

Tidak diragukan lagi, cuaca yang tak biasa ini telah menarik perhatian banyak orang. Beberapa dari mereka bahkan meninggalkan rumah untuk menikmati salju dan mengambil foto.

Salju tersebut terlihat di seluruh negeri, namun penumpukan terbesar terjadi di seluruh wilayah Aseer yang berada di selatan Mekah di sepanjang Laut Merah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya