Liputan6.com, Jakarta - Salah satu proyek strategis hulu yang dilaksanakan Subholding Upstream Pertamina melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yaitu Proyek KLD telah rampung dan onstream di awal tahun 2021.
Meski di tengah pandemi COVID-19, PHE ONWJ tetap berkomitmen menjalankan kegiatan dilepas pantai utara Jawa Barat, demi meningkatkan produksi minyak dan gas bumi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Advertisement
Seremoni penyelesaian Proyek KLD dilakukan pada 22 Januari 2021 secara virtual, dihadiri olehKepala SKK Migas, Direksi Subholding Upstream Pertamina, serta Manajemen PHE ONWJ.
Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, menyampaikan bahwa 2020 adalah tahun yang sangat challenging. Kondisi pada tahun tersebut harga minyak dunia relatif rendah danmulainya pandemi COVID-19 sejak awal tahun, sangat berdampak pada dinamika industri hulumigas dan sektor pendukungnya.
SKK Migas akan terus mengupayakan peningkatanpengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan proyek-proyek pengembangan lapangan, serta secara masif and progresif berkoordinasi dengan KKKS dan pemangku kepentingan lain untuk menghasilkan inovasi dan terobosan sehingga keterbatasan sumber daya dan mobilitas sebagai dampak COVID-19 dapat diatasi dengan baik SKK Migas memberikan apresiasi kepada PHE ONWJ yang pada periode yang penuh tantangan, tetap memiliki semangat tinggi untuk melaksanakan komitmen pengembangan Lapangan KLD.
“Kami berharap capaian yang membanggakan ini dapat dilanjutkan dengan baik agar aktivitashulu migas oleh PHE ONWJ dapat terus memberikan dampak positif pada produksi migas,termasuk memberikan multiplier effect pada perekonomian serta ketenagakerjaan. Dalam jangkapanjang akan menopang upaya mencapai produksi 1 juta barel minyak dan 12 BSCFD gas di2030 untuk mewujudkan ketahanan energi nasional,” kata Julius dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/1/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selesai Lebih Cepat
Direktur Pengembangan & Produksi PHE, Taufik Aditiyawarman mengatakan keberhasilan penyelesaian proyek yang lebih cepat dari target dengan zero incident ini merupakan kerja kerasdan kolaborasi yang baik dari berbagai pihak.
“Kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang terlibat yakni masyarakat danpemerintah daerah setempat, SKK Migas, seluruh pekerja PHE ONWJ serta pelaksana pekerjaanPT Meindo Elang Indah,” kata Taufik saat peresmian yang dilaksanakan secara virtual.
Ia menambahkan, segala tantangan yang ada selama pandemi, tak menyurutkan semangat PHEONWJ untuk dapat menyelesaikan proyek lebih cepat 3 bulan dari jadwal yang ditetapkan, Danyang paling penting adalah pencapaian sekitar 1.16 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan.
Lapangan Proyek KLD yang berlokasi di lepas pantai Utara Jawa Barat, berhasil diselesaikandengan skema PSC gross split.Sejak dimulai di bulan April tahun 2019, Proyek KLD telah melalui beberapa tahapandiantaranya fabrikasi di lapangan Handil, load out & sail away di pertengahan Juli 2020, instalasi offshore, kegiatan pemboran, hookup & commissioning dan start up.
Lapangan KLD telah mulai mengalirkan gas sejak Desember 2020 lalu. Pada awal Januari PHEONWJ telah menyelesaikan periode performance test sesuai parameter operasi produksi. Dari Lapangan KLD ini ditargetkan produksi gas sebesar 16 MMSCFD pada periode puncak produksi.
“Produksi dari Lapangan KLD akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan dalam negerisehingga menjadi pendorong roda perekonomian industri di sekitar wilayah kerja kami. PHEONWJ Energizing Indonesia,“ pungkas Taufik.
Advertisement