Llyod Austin Resmi Jadi Menhan AS Pertama dari Keturunan Afrika-Amerika

Lloyd Austin mencatat sejarah baru sebagai menteri pertahanan (menhan) kulit hitam di AS.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Jan 2021, 12:00 WIB
Joe Biden tunjuk Lloyd Austin sebagai menteri pertahanan (menhan) AS. Ia adalah jenderal kulit hitam pertama yang akan memimpin Pentagon. Dok: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais

Liputan6.com, Washington, D.C - Senat Amerika Serikat (AS) meloloskan Jenderal Lloyd Austin sebagai orang nomor satu di Pentagon. Ia merupakan pria keturunan Afrika-Amerika pertama dalam sejarah AS yang menjadi Menteri Pertahanan (Menhan). 

Austin adalah menteri (secretary) pertama Joe Biden yang nominasinya lolos di Senat, dan orang kedua lolos di kabinet Biden setelah Direktur Intelijen Nasional Avril Haines.

"Ini adalah sebuah kehormatan dan privilese untuk melayani sebagai Menteri Pertahanan ke-28 negara kita, dan saya terutama bangga untuk menjadi Afrika-Amerika pertama yang menjabat posisi ini. Mari bekerja," ujar Lloyd Austin di Twitter resminya, seperti dikutip Sabtu (23/1/2021).

Menurut laporan VOA News, satu jam setelah lolos di Senat, Lloyd Austin langsung bertolak ke Pentagon untuk mengambil sumpah jabatan.

Senat meloloskan Austin dengan perolehan suara 93-2. Dua senator yang menolak adalah Josh Rawley dari Missouri dan Mike Lee dari Utah. 

Lloyd Austin berjanji akan memprioritaskan pada pemberantasan COVID-19.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Melawan COVID-19

Matahari bersinar di atas bendera putih yang ditanam untuk mengenang warga Amerika yang meninggal karena COVID-19 di dekat Stadion RFK di Washington, Selasa (27/10/2020). Instalasi seni Suzanne Brennan Firstenberg itu disebut "In America, How Could This Happen.” (AP/Patrick Semansky)

Prioritas pertama Menhan Austin adalah membantu usaha AS agar mengendalikan pandemi COVID-19.

"Kita harus membentu pemerintah federal agar bergerak lebih jauh dan cepat untuk memberantas efek menghancurkan dari virus corona," tulisnya dalam sebuah pesan.

Selain itu, Austin dijadwalkan berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg serta mendapatkan briefing tentang Timur Tengah dan China.

Austin berjanji agar pasukannya memiliki alat-teknologi, dan senjata, serta pelatihan untuk melawan musuh-musuh AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya