Harga Daging Sapi Melonjak, Ribuan Pedagang Bakso Terancam Gulung Tikar

Omzet para pedagang bahkan dikabarkan anjlok hingga 50 persen. Hal ini diduga minimnya suplai daging di pasaran akibat aksi mogok para penjual[ daging.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 23 Jan 2021, 20:43 WIB
Ilustrasi Bakso Credit: merdeka.com/shutterstock

Liputan6.com, Jakarta Ribuan pedagang bakso terancam gulung tikar akibat melonjaknya harga daging sapi di pasaran, yang mencapai Rp 125 ribu per kilogram.

Omzet para pedagang bahkan dikabarkan anjlok hingga 50 persen. Hal ini diduga minimnya suplai daging di pasaran akibat aksi mogok para penjual daging.

Mereka pun mengeluh karena tak bisa menaikkan harga jual, lantaran daya beli konsumen yang masih rendah di masa pandemi. Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), diakui pedagang semakin membuat pendapatan turun drastis.

"Omzet turun sampai 50 persen dari biasanya karena ada pembatasan jam operasional, pembeli tidak boleh makan di tempat," kata Sekjen Pengusaha Mie dan Bakso Indonesia (Papmiso), Bambang Hariyanto, Sabtu (23/1/2021).

Dia pun menyoroti tata kelola niaga daging sapi yang dianggap carut marut sejak dulu akibat dikuasai oleh mafia dan kartel-kartel besar. Hal ini menurutnya semakin menyulitkan negara untuk melakukan swasembada daging sapi.

"Buruknya tata kelola niaga daging sapi ini menyebabkan harga daging yang seharusnya bisa dibeli dengan harga murah, tapi justru mahal dan tidak terjangkau oleh rakyat kecil," tegasnya.

Bambang juga menyoal regulasi dan pejabat pelaksana, yang cenderung memudahkan proses pengadaan sapi impor ketimbang pemberdayaan peternak lokal.

"Padahal SDA dan SDM peternak lokal sangat kaya dan mumpuni. Hasil daging sapinya pun lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah," jelasnya.


Sempat Langka

Sebelumnya, kelangkaan daging sapi terjadi di sejumlah wilayah Jabodetabek, akibat aksi mogok dagang massal para penjual daging selama tiga hari, yakni 20-23 Januari 2021.

Mengantisipasi kelangkaan pasokan daging, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, memilih menggelar operasi pasar selama dua hari, yakni di Jalan Raya Rajawali, Kayuringin Jaya, dan Jalan Cendrawasih, Jakasetia, Bekasi Selatan.

Pemkot berkoordinasi dengan dua BUMN, yakni PT Pertani Indonesia dan Bulog untuk menyediakan pasokan daging sapi impor, yang dijual seharga Rp 90 ribu per kilogram. Sedikitnya 200 kilogram daging ludes terjual pada operasi pasar tersebut.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya