BMKG Sebut Sejak 2017 Terjadi Tren Peningkatan Gempa Bumi di Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan aktivitas kegempaan pada tahun 2021 cendrung meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 23 Jan 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi gempa bumi (sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan aktivitas kegempaan pada tahun 2021 cendrung meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut data yang disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati hingga 23 Januari 2021 tercatat Indonesia sudah 54 kali digunjang gempa dengan berbagai kekuatan. Dwi kemudian membangikan data aktivitas kegempaaan pada Januari 2020.

"Kami melihat untuk sementara ini adanya tren aktivitas gempaan di wilayah Indonesia itu. Tahun 2021, baru sekitar 24 hari ternyata kejadian gempa bumi ini sudah 54 kali. Ini data kemarin. Mungkin hari ini sudah nambah. Artinya hampir setiap hari terjadi gempa bumi di Indonesia dibandingkan tahun 2020 bulan Januari total kejadian gempa bumi 54 kali," kata dia saat konferensi pers secara virtual, Sabtu (23/1/2021).

Dwi mengatakan, rata-rata dalam satu tahun kejadian gempa bumi di Indonesia hanya 5 ribu sampai 6 ribu kali dengan berbagai kekuatan. Namun sejak tahun 2017 terjadi peningkatan guncangan gempa bumi.

Dwi menyampaikan, sepanjang tahun 2017 wilayah Indonesia digunjang gempa sebanyak 7.500 kali. Angka kembali meningkat pada tahun 2018 menjadi 11.920.

Sementara itu, Dwi menyebut pada tahun 2019 turun menjadi 11.500 kali gempa bumi dengan berbagai kekuatan. Pun demikian dengan tahun 2020 juga turun sekira 8.000 sekian kali. Tapi, Ini masih di atas rata-rata yang sebelumnya hanya 6 ribu kali.

"Biasanya 6 ribu kali guncangan gempa. Tapi sejak tahun 2017 menjadi 7500 kali," ujar dia.

Dwi mengaku sudah memberikan data terkait potensi multi bencana pada Oktober 2020 untuk diantisipasi. Bukan hanya Hidrometeorologi, gempa bumi dan tsunami tapi juga dampak dari cuaca ekstrem, banjir, banjir bandang dan longsor.

"Untuk itu kami sejak Oktober kemarin sudah beri peringatan potensi multi bencana tersebut," ucap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dua Gempa Besar

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Geofisika, Sadly memaparkan di awal tahun ada dua gempa cukup kuat yang terjadi 14 januari 2021 dan 15 januari 2021 di Majene dan Mamuju.

Wilayah tersebut digunjang gempa dengan kekuatan magnitudo 5,9 pada pukul 13.35.49 WIB pada Kamis, 14 Januari 2021. Gempa kembali mengguncang, pada Jumat 15 Januari 2021 pukul 01.28.21 WIB dengan kekuatan 6,2 Magnitudo.

Menurut Sadly, guncangan gempa susulan akan terus terjadi pasca terjadinya gempa kuat. Dilaporkan hingga Sabtu, 23 Januari 2021 pukul 11.00 WIB kira sudah terjadi gempa susulan sebanyak 43 kali dan gempa dirasakan sebanyak 7 kali.

"Kami terus monitor seberapa lama gempa susulan dan energi peluruhan. Berdasarkan teori kejadian gempa susulan akan berlangsung 3 sampai 4 minggu pascagempa utama," ucap dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya