Wamendag Tingkatkan Peran Bappebti untuk Stabilitas Pangan hingga Uang Kripto

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memiliki peran yang sangat signifikan.

oleh Andina Librianty diperbarui 23 Jan 2021, 21:10 WIB
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga. (Foto: Biro Humas Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyampaikan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memiliki peran yang sangat signifikan.

Menurutnya, Bappebti berperan sebagai sistem pendukung (supporting system) dalam perdagangan, khususnya dalam menjamin sistem perdagangan yang adil dan saling menguntungkan.

Untuk itu, Wamendag bertekad meningkatkan kinerja Bappebti agar memenuhi fungsinya tersebut, khususnya dalam penyediaan dan stabilisasi pangan.

“Ini tugas dari Menteri Perdagangan M. Lutfi untuk melaksanakan supervisi agar kinerja Bappebtisemakin baik. Peran Bappebti memang sangat besar dan harus bisa terus dioptimalkan,” kata Wamendag.

Wamendag menyampaikan, amanah dari Mendag yaitu agar Bappebti fokus pada pemberdayaansistem resi gudang (SRG), pasar lelang komoditi, serta menggarap potensi mata uang kripto(cryptocurrency).

SRG, lanjut Wamendag, merupakan sistem logistik yang bertujuan memberikankepastian usaha bagi pelaku usaha mulai dari produsen, pedagang, hingga konsumen.

“Dengan sistem gudang yang baik diharapkan produsen bisa menikmati harga yang baik dan menguntungkan danrelatif aman dari fluktuasi. Sedangkan bagi pedagang, SRG akan memangkas rantai pasokan sehinggapedagang bisa mendapatkan harga yang baik,” jelasnya.

Demikian pula bagi konsumen, dengan SRG diharapkan konsumen bisa mendapatkan tingkat hargaterbaik dan terjaminnya ketersediaan barang kebutuhan. Di tengah pandemi Covid-19, SRG dibeberapa daerah berfungsi sebagai penyangga bagi ketersediaan barang-barang kebutuhan dasar,khususnya di bidang pangan. Tercatat nilai transaksi SRG periode Januari–November 2020 mencapai Rp160,26 miliar. Pada 2021, pemanfaatan SRG diharapkan dapat meningkat sebesar 7 persen.

“Kami mengapresiasi kinerja Bappebti, khususnya di SRG. Selain itu, Kemendag juga perlu mendorong agar terjadi peningkatan dan perluasan kinerja, khususnya di sektor terkait seperti pasar lelang komoditas dan pasar berjangka komoditas,” tutur Wamendag.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mata Uang Kripto

Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Wamendag kembali menjelaskan, mata uang kripto memiliki potensi besar yang juga akan menjadi fokus garapan Bappebti tahun ini. Wamendag berharap, sektor kripto bisa ditangani dengan baik agar bisa mendukung sistem perdagangan dan ekonomi secara umum.

Sektor kripto sendiri terus berkembang dan sifatnya sangat luwes di lintas negara. Sejak 2018, mata uang kripto telah ditetapkanuntuk diperlakukan sebagai komoditas dan kemudian otoritas regulasi dan pengawasannya diberikankepada Bappebti.

“Mata uang kripto ini harus memberikan manfaat yang besar dan juga aman. Dalam hal ini, amanbagi pemilik, pelaku usaha, aman juga bagi negara. Untuk itu, diperlukan kapasitas institusi danregulasi yang baik,” tutup Wamendag.

Pelaku usaha sendiri menyambut baik peningkatan fungsi Bappebti dalam kripto. Bagi pelaku usaha,keamanan bertransaksi dan perlindungan aset menjadi perhatian utama. Mereka berharap kerjaBappebti bisa sejalan dengan kebutuhan pelaku usaha.Saat ini, Bappebti telah menerbitkan beleid yang mengakui kripto sebagai aset yang bisadiperdagangkan.

Ketentuan ini ada di dalam Peraturan Bappebti No. 7 Tahun 2020 tentang PenetapanDaftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto. Aturan ini diterbitkan 17Desember 2020.

Peraturan ini mengatur penetapan aset kripto, mekanisme penambahan danpengurangan aset kripto, serta penyelesaian pada pelanggan akibat dari delisting aset kripto yangtidak terdaftar dalam peraturan tersebut.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya