Liputan6.com, Jakarta - Investor saham di Indonesia, Lo Kheng Hong (LKH), salah satu tokoh yang dinilai sukses di pasar modal Indonesia. Bahkan dia juga dijuluki sebagai Warren Buffett Indonesia.
Meski bukan lulusan jurusan ekonomi dan keuangan, tetapi Lo Kheng Hong mau belajar soal saham hingga akhirnya membuahkan hasil. Ia pun tak segan untuk membagikan pengalaman berinvestasi yang sudah dilakukan selama 31 tahun.
Lo Kheng Hong membagikan alasan berinvestasi saham. Salah satunya perusahaan publik juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga memberikan kesejahteraan. Ia menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara di seminar investasi saham di CMSE.
Baca Juga
Advertisement
Selama berinvestasi, LKH lebih memilih menjadi investor jangka panjang daripada jangka pendek. Lo Kheng Hong juga menceritakan pasar modal kepada keluarganya.
”Hampir semua yang saya lakukan kepada istri dan anak-anak saya agar mereka pintar,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Bagi generasi muda untuk berinvestasi saham, Lo Kheng Hong pun mengingatkan untuk mengenali saham yang dibeli dan dipelajari.
"Jangan beli kucing dalam karung, kita harus tahu apa yang dibeli melalui membaca annual report dan laporan keuangan,” ujar dia.
Liputan6.com pun merangkum tips investasi ala LKH, ditulis Minggu, (24/1/2021):
1. Kenali saham yang akan Anda beli
Penting bagi calon investor untuk tahu kinerja saham dari perusahaan yang akan dibelinya. Hal ini untuk memitigasi kemungkinan risiko investasi saham.
"Jangan membeli kucing dalam karung, tapi kita harus tahu apa yang kita beli, melalui membaca annual report dan laporan keuangan,” kata dia.
LKH menegaskan, bursa saham tidak kenal belas kasihan dan tidak pernah memberi ampun kepada orang yang tidak tahu apa yang dia beli.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pilih Valuasi Saham Murah
2. Beli saham perusahaan yang usahanya bagus dan laba besar
Pilih perusahaan dengan return on equity (ROE) tinggi. ROE (Return of Equity) adalah istilah yang digunakan untuk mengukur return yang diperoleh oleh suatu perusahaan dari total ekuitas yang digunakan. Ketika memiliki perusahaan yang untung besar, Anda seperti mempunyai mesin pencetak uang.
3. Tidur
Ketika Anda sudah memiliki saham perusahaan yang hebat, langkah terbaik adalah ‘tidur’. Tidur di sini maksudnya adalah tidak bertindak apapun. Saham disimpan saja dalam jangka panjang. Dengan tidur, Anda memberi kesempatan saham untuk bertumbuh.
"Tidur adalah jalan untuk meraih kekayaan. Investor yang bijak dapat menghasilkan uang ketika dia tidur. Kalau kerja keras (diutak atik), Anda justru akan terpancing untuk menjual saham,” tutur LKH.
4. Beli saham perusahaan yang valuasinya murah
"Jangan membeli saham perusahaan yang valuasinya mahal. Sudah mahal, rugi pula,” kata Lo
5. Beli saham di waktu yang tepat
Dalam situasi dan kondisi buruk, biasanya harga saham murah. Beli, kemudian simpan. Begitu keadaan membaik, jual saham. Seperti saat pandemi ini, beli saham karena harga sedang turun. Jangan tunggu sampai pandemi usai, karena harga saham bakal naik tinggi. Selain itu, Lo Kheng Hong juga tidak terlalu banyak memegang saham, tetapi memiliki saham yang memiliki prospek.
Advertisement
Sabar
6. Koleksi saham di sektor komoditas
Salah satu sektor yang paling disukai oleh dia adalah sektor komoditas. Dia mengungkapkan alasannya hanya karena harga komoditas yang selalu berfluktuasi.
"Kalau saya beli saham lain mungkin tidak bisa dapat capital gain tidak sebesar itu, saya suka komoditas karena capital gain yang sangat besar," ungkap dia.
Beberapa saham yang pernah dikoleksinya di sektor ini seperti PT Timah Tbk (TINS), PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP).
7. Pilih perusahaan bagus dengan harga saham murah
Jika Anda sudah mendapatkan perusahaan bagus dengan harga saham yang murah, tak usah berlama-lama, langsung cus borong!
"Kalau sudah ketemu mercy harga innova, hajar. Habiskan semua duit (modal) untuk beli sahamnya. Syaratnya perusahaan bagus,” kata Lo.
Setelah itu, hold atau tahan. Begitu harga sudah berbalik ke harga wajar atau di harga tertinggi, Anda bisa menjualnya.
8. Sabar
Kunci sukses lain adalah harus bersabar. Bersabar menunggu sampai harganya naik. Gunakan pemikiran sederhana, jangan baru untung 10 persen, langsung jual.
Selain itu, dapat mengontrol emosi. Ketika harga saham naik tinggi, tidak euforia. Sebaliknya saat harga saham turun drastis, tidak terpuruk.