Liputan6.com, Jakarta - Sepekan sudah berlalu, hoaks masih mewarnai ruang digital. Bahkan, ada banyak informasi menyesatkan yang tidak masuk akal, tapi dipercaya beberapa netizen pengguna media sosial.
Berikut Cek Fakta Liputan6.com merangkum beberapa hoaks yang menghebohkan dalam sepekan terakhir.
Advertisement
1. Klaim Gelang Penangkal Hoaks
Pada 20 Januari 2021, pengguna Twitter atas nama @Ammarah_07 menggunggah sebuah klaim yang menebut gelang warna-warni bisa menangkal virus corona covid-19 yang setahun ini menghantui dunia.
Klaim gelang warna-warni bisa menangkal covid-19 menjadi perbincangan netizen. Hingga saat itu, klaim itu sudah mendapat 102 like.
Begini narasi yang dibuat oleh @Ammarah_07:
"Only these bands will save us from Corona Virus".
Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi:
"Hanya gelang ini yang bisa menyembuhkan kita dari Virus Corona".
Benarkah gelang itu bisa menangkal covid-19? Simak penjelasan soal klaim hoaks tersebut melalui tautan ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
2. Klaim Vaksin Sinovac di Indonesia Dipasang Chip
Pada Senin (18/1/2021), sejumlah netizen mengunggah postingan yang menyebut vaksin Sinovac untuk melawan covid-19 dipasang chip agar mengetahui posisi orang setelah divaksinasi.
Salah satu akun Facebook yang mengunggah klaim tersebut adalah Jamilha Amar. Begini narasi yang menyebut vaksin Sinovac dipasang sebuah chip:
"Sinovac ternyata juga sbg jps /chip yg utk mngetahui keberadaan seseorang yg telah di vaksin."
Dia mengunggah klaim itu dengan sebuah video wawancara Najwa Sihab dengan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Advertisement
3. Klaim Air Kelapa Hijau Bisa Netralkan Fungsi Vaksin
Pada Rabu (20/1/2021), pengguna akun Facebook atas nama Agok membagikan klaim khasiat air kelapa hijau yang mampu menghilangkan racun vaksin covid-19. Dia membagikan klaim ini setelah program vaksinasi melawan covid-19 di Indonesia berjalan.
Dalam klaim, disebutkan Agok, kelapa hijau punya khasiat untuk menjadi penangkal vaksin covid-19 buatan China, Sinovac, yang diklaim beracun.
Begini narasinya:
"Produksi SINOVAC
Buat anggota grup tretan sedejeh yg sudah diVaksin karena dapat undangan,mohon siapkan kelapa ijo . . . jgn lupa,
Bagi yg belum diVaksin persiapkan diri, Insya ALLAH air klapa ijob bisa jadi penawar effect racun Vaksin,Amin Ya Robbal Alamin🤲🏻🤲🏻🤲🏻".
Sejak diunggah di media sosial Facebook, unggahan tersebut mendapat 55 komentar. Ada yang percaya, ada pula yang mempertanyakan klaim tersebut.
4. Klaim Daftar Hotel untuk Isolasi Mandiri di Jakarta
Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp pesan berantai daftar hotel yang dijadikan tempat isolasi mandiri di provinsi DKI Jakarta. Pesan berantai tersebut ramai dibagikan sejak pekan ini.
Dalam pesan berantai tersebut terdapat 32 hotel yang dijadikan tempat untuk isolasi mandiri. Daftar hotel tersebut tersebar di lima wilayah mulai dari Jakarta Selatan hingga Jakarta Utara.
Berikut isi lengkap pesan berantainya:
"Siapa tau ada yg membutuhkan.
Ada 32 hotel di Jakarta untuk ISOLASI MANDIRI yang biayanya Ditanggung Pemerintah.
Jakarta Pusat (13 hotel) :
01. Max One Sabang
02. Losari Hotel
03. U Stay Mangga Besar
04. Oasis Amir Hotel
05. Trinti Hotel
06. Ibis Jakarta Senen
07. Ibis Jakarta Harmoni
08. Dafam Express Jaksa
09. Hotel Cipta Wahid Hasyim
10. OYO Townhouse 1 Salemba
11. OYO Townhouse 2 Gunung Sahari
12. Hotel Sriwijaya
13. Hotel Kalisma Syariah
Jakarta Selatan (5 hotel) :
01. Hotel Kurenta Kemang
02. GP Mega Kuningan
03. The Kuningan Suites
04. Win Hotel Panglima Polim
05. Ustay Hotel Asem Baris Jakarta
Jakarta Timur (3 hotel) :
01. Max One Pemuda
02. Balairung Hotel
03. OYO Senen Indah Syariah
Jakarta Barat (5 hotel) :
01. Royal Palm Cengkareng
02. Nite and Day Jakarta Bandengan
03. Ibis Budget Jakarta Daan Mogot
04. Astika Hotel Mangga Besar
05. Mega Anggrek Hotel and Convention
Jakarta Utara (6 hotel) :
01. Pop Hotel Kelapa Gading
02. Ibis Styles Jakarta Mangga Dua
03. Hotel BNP Kelapa Gading
04. Hotel Grand Asia05. Neo Mangga Dua06. Aston Kemayoran City
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.