Liputan6.com, Jakarta - Ada saja hal yang bisa disyukuri Prilly Latuconsina di tengah pandemi Covid-19 yang mewarnai sepanjang 2020 hingga 2021. Salah satunya, pertemuan dengan Reza Rahadian.
Bahkan bintang film Danur menyebut Reza Rahadian pasangan terbaik di salah satu konten YouTube. Ini membuat fans berspekulasi terkait kedekatan keduanya yang sama-sama jomlo.
Baca Juga
Advertisement
Terkait rumor ini, Prilly Latuconsina menjelaskan, “Kayaknya banyak banget hal yang tidak disangka-sangka, terus pas syuting My Lecturer My Husband bisa merasa bahagia banget bertemu Kak Reza.”
Membuat Aku Bahagia
“Saya mengidolakannya sejak lama. Jadi Kak Reza dan proyek My Lecturer My Husband salah satu hal yang membuat aku bahagia di tengah kepusingan kita menghadapi Covid-19,” kata Prilly seraya menambahkan, banyak penggemar mendoakannya berjodoh dengan Reza Rahadian.
Ditemui Showbiz Liputan6.com di kantor MD Pictures, Jakarta Selatan, Prilly Latuconsina mengaku, sepanjang syuting My Lecturer My Husband ia tak 100 persen mematuhi naskah.
Advertisement
Sutradaranya Tidak Patuh
“Kami sebagai pemain adalah pemain yang patuh pada naskah namun sutradaranya yang tidak patuh,” seloroh Reza Rahadian. “Betul!” timpal Prilly Latuconsina.
“Jadi sutradaranya yang tidak patuh pada naskah sehingga meminta kami untuk ayo, saya mau kalian di dialog ini improve,” ungkap aktor peraih empat Piala Citra kemudian terbahak.
Dalam Konteks Positif
Prilly Latuconsina menjelaskan, tidak patuh pada naskah di sini konteksnya positif. Sejumlah spontanitas di lokasi syuting muncul untuk menguatkan motivasi karakter saat melakukan hal tertentu.
“Atau motivasinya ini ya, enggak usah mengikuti skenario. Apa saja dialognya sekeluarnya saja,” Prilly menjabarkan gaya penyutradaraan Monty Tiwa di My Lecturer My Husband yang tayang di WeTV dan iFlix.
Advertisement
Keterbukaan dan Trust
Dampaknya, publik menilai chemistry pasangan ini kuat dan terasa natural. “Balik lagi, saya percaya bahwa konektivitas antara dua pemain sudah terjalin, sudah saling percaya, nyaman, penting banget,” jelas Reza yang mengaku tak tahu formula membangun chemistry.
“Saya percaya pada keterbukaan dan trust. Kalau itu sudah ada, maka hal-hal yang seperti tadi dilihat publik kok chemistry-nya enak, itu akan muncul dengan sangat organik,” ia mengakhiri.