Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan menargetkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk 1,47 juta tenaga kesehatan selesai pada Februari 2021. Vaksinasi pun dimulai sejak 13 Januari 2021 dan masih berlangsung hingga saat ini.
"Proses vaksinasi COVID-19 ini akan terus berjalan kepada seluruh tenaga kesehatan dan diharapkan hingga Februari 2021, kami bisa mencapai target 1,47 juta tenaga kesehatan," terang Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes RI Siti Nadia Tarmidzi saat temu media Perkembangan Vaksinasi COVID-19, Sabtu (23/1/2021).
Advertisement
Untuk jumlah vaksin COVID-19 buatan Sinovac, Nadia juga menegaskan, seluruh tenaga kesehatan yang terdaftar menjadi penerima vaksin dan sudah menerima penyuntikkan pertama, dipastikan akan mendapat suntikan kedua. Suntikan kedua vaksin dilakukan selang dua minggu selepas penyuntikkan pertama.
"Jadi, memang semua target sasaran sebanyak 1,47 juta tenaga kesehatan dipastikan dapat suntikan pertama dan kedua. Kami sudah hitung, kan kita punya 3 juta dosis vaksin Sinovac, ya dosis itu bisa digunakan untuk 1,5 juta sasaran vaksinasi," katanya.
"Dan saat ini memang yang kita sudah validasi angkanya pada 1,47 juta tenaga kesehatan. Intinya, setelah (penyuntikkan) dosis pertama, mereka sekaligus mendapatkan kepastian untuk (penyuntikkan) dosis kedua vaksin COVID-19."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
27.000 Tenaga Kesehatan Batal Vaksinasi COVID-19
Nadia menyampaikan situasi perkembangan terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada tenaga kesehatan. Data per 23 Januari 2021, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi di 13.525 fasilitas kesehatan yang ada di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi tercatat 172.901 orang.
Dari 172.901 orang, sebanyak 27.000 tenaga kesehatan batal mendapatkan vaksinasi. Ini dikarenakan sejumlah faktor.
"Yang mengakses untuk mendapatkan vaksinasi di 92 kabupaten/kota ada 172.901 tenaga kesehatan. Dari jumlah itu, sekitar 27.000 tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksinasi dikarenakan ditunda," ujar Nadia.
"Ada beberapa alasan, misalnya, saat skrining tekanan darahnya lebih dari 140/90. Kemudian ada yang merupakan penyintas COVID-19, sedang menyusui atau memiliki komorbid lainnya."
Advertisement