Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Sri Lanka, Pavithra Wanniarachchi dikonfirmasi positif terkena COVID-19 setelah sebelumnya mengklaim obat herbal dari dukun efektif melawan virus Corona.
Seperti dikutip Skynews, obat herbal yang diklaim untuk COVID-19 tersebut dibuat oleh seorang dukun yang mendapat wahyu untuk membuat resep sirup herbal yang mengandung madu dan pala.
Advertisement
Wanniarachchi memang secara terbuka mengijinkan konsumsi bahkan mendukung obat tersebut sebagai upaya menghentikan penyebaran virus. Ia adalah menteri keempat yang dites positif COVID-19.
Sebelum Wanniarachchi, seorang menteri muda yang mengonsumsi ramuan tersebut juga dinyatakan positif COVID-19 pada Senin (18/01/2021).
Sri Lanka hingga kini telah mengantongi 56.076 kasus dan 276 kematian sejak pandemi dimulai, dengan kasus melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
Meskipun para dokter di negara itu telah membatalkan klaim bahwa sirup herbal itu manjur, tetapi ribuan orang telah mengunjungi desa yang memproduksinya untuk mendapatkannya.
"Wanniarachchi menjalani dua tes COVID-19 dan keduanya memberikan hasil positif," kata sekretaris media Kementerian Kesehatan Sri Lanka, Viraj Abeysinghe, dikutip dari BBC. Kemudian Wanniarachchi diminta untuk mengisolasi diri, termasuk semua orang yang pernah bertemu dengannya.
Kabar hasil positif Wanniarachchi ini hanya selang waktu beberapa jam setelah Sri Lanka menyetujui penggunaan darurat vaksin Oxford / AstraZeneca. Dosis pertama vaksin COVID-19 diharapkan tiba di negara itu minggu depan.
Simak Video Berikut Ini:
Klaim pengobatan yang tidak terbukti efektif
Sri Lanka bukan satu-satunya tempat yang warganya dikuasai pemegang kekuasaan yang mempromosikan klaim pengobatan COVID-19 yang tidak terbukti keefektivannya mencegah penularan COVID-19.
Tahun lalu, Presiden Madagaskar Andry Rajoelina dikritik karena mempromosikan ramuan herbal yang diklaimnya dapat mencegah virus. Ia terpotret tengah membagikan tonik ke komunitas miskin di ibu kota.
Lalu selain Sri Lanka yang beberapa pejabatnya terjangkit COVID, sejumlah pemimpin dunia dan anggota kabinet juga dikonfirmasi positif sejak pandemi dimulai. Diantaranya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan mantan Presiden Donald Trump yang terjangkit COVID-19 tahun lalu.
Advertisement