Liputan6.com, Jakarta - Lufthansa bakal memecahkan rekor sendiri. Adapun pencapaian tersebut untuk penerbangan nonstop terpanjang maskapai penerbangan Jerman ini.
Dilansir dari laman Travel and Leisure, Minggu (24/1/2021), berdasarkan The Points Guy, Lufthansa bakal segera meluncurkan penerbangan dari Hamburg ke Mount Pleasant, sebuah stasiun Angkatan Udara Kerajaan di Kepulauan Falkland di lepas pantai Amerika Selatan.
Penerbangan yang akan memakan waktu sekitar 15 jam ini menempuh jarak sekitar 8.500 mil. Jumlah ini bakal mengalahkan penerbangan terpanjang Lufthansa saat ini, yang totalnya 7.140 mil dengan waktu tempuh selama 13 jam penerbangan, rute Frankfurt--Buenos Aires, Argentina.
Baca Juga
Advertisement
Penerbangan baru tersebut bukan yang yang terpanjang di dunia. Singapore Airlines mengoperasikan penerbangan 19 jam dengan jarak tempuh 9.521 mil, rute Singapura--Kota New York.
Qantas turut menguji penerbangan super panjang antara Sydney dan kota-kota seperti London dan New York. Sedangkan Lufthansa 2574 akan membawa 92 penumpang dengan Airbus A350-900, yang biasanya memiliki 300 kursi dan jangkauan 15 ribu kilometer (9.320 mil), menurut Airbus.
Singapore Airlines menggunakan versi ultra-panjang pesawat (A350-900ULR) untuk penerbangan 19 jam yang memecahkan rekor. Airbus menyebut keluarga pesawat ini sebagai "masa depan" perjalanan.
Hal ini dikarenakan pesawat ini dirancang dengan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi untuk menahan penerbangan jarak jauh ekstra. Juga, fasilitas kabin modern yang ditingkatkan seperti Wi-Fi dan konektivitas ponsel.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dijadwalkan 1 Februari 2021
Penerbangan Lufthansa selama 15 jam nonstop dijadwalkan beroperasi pada 1 Februari 2021. Pesawat akan membawa para ilmuwan dan peneliti yang menuju ke Antartika, menurut The Points Guy.
Semua penumpang dan awak diharuskan menjalani karantina selama 14 hari karena pandemi yang sedang berlangsung. Penumpang akan melanjutkan ke Antartika melalui Polestern (kapal pemecah es penelitian).
Penerbangan akan kembali sebagai Flight 2575, dengan pilot, pramugari, awak Polestern saat ini (kapal pemecah es penelitian), dan limbah apapun yang dihasilkan dalam penerbangan, menurut The Points Guy.
Advertisement