Liputan6.com, Malang - Koordinator RS Darurat Covid-19 Lapangan Idjen Boulevard Malang Heri Susanto menyatakan, keterisian rumah sakit saat ini sudah mencapai 90 persen dari kapasitas yang tersedia, yakni 232 bed.
"Saat ini kita ada 232 bed dan sudah terisi 217 bed. Jadi okupansinya 90 persen karena infeksi Covid-19 semakin banyak. Dari situ kita akan tambah lagi bednya, karena maksimal kapasitas kita kan 306 bed," ujar Heri dikutip dari TimesIndonesia, Minggu (24/1/2021).
Advertisement
Heri menyebutkan, rata-rata dari data harian yang masuk, pasien yang masuk di RS Darurat Lapangan Idjen Boulevard mencapai puluhan dan mulai mengalami peningkatan beberapa hari terakhir.
"Rata-rata harian pasien yang masuk itu bisa mencapai 20 sampai 40 orang perharinya. Itu terjadi sekitar dua hingga tiga hari terakhir ini," ungkapnya.
Heri mengungkapkan, untuk pasien yang masuk dan menjalani perawatan di RS Darurat Lapangan Idjen Boulevard ini rata-rata pasien yang mengalami gejala ringan, sedang dan Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Jadi pasien Covid-19 yang gejala ringan, sedang dan OTG itu masuknya kalau gak ke Safe House pasti ke RS Darurat Lapangan. Untuk yang gejala berat dan mempunyai komorbid itu langsung ke RS rujukan, seperti di RSSA Malang," jelasnya.
Sementara itu, untuk High Care Unit (HCU), Heri memastikan yang dimiliki oleh pihak RS Darurat Lapangan berjumlah satu ruangan dan tidak ada rencana penambahan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
HCU Maksimal 18 Orang
"Kalau HCU ini maksimal mas dan satu ruangan saja. Karena kalau mau menambah tidak sesederhana menambah bed, kita butuh SDM dan yang lainnya. Itu butuh pertimbangan yang matang," imbuhnya.
Untuk kapasitas HCU dalam satu ruangan yang dimiliki oleh RS Darurat Lapangan Idjen Boulevard, lanjut Heri, saat ini dalam satu ruangan bisa menampung maksimal 18 orang.
"Untuk HCU kita penuh terus mas, maksimal bisa ditempati 18 orang dalam satu ruangan dan itu bekerja maksimal karena kan salah satu fungsi HCU itu untuk penanganan pasien yang kejang dan butuh oksigen, serta membutuhkan terapi infeksi juga," pungkasnya.
Advertisement