200 Alat Deteksi Covid-19 GeNose akan Disebar ke 44 Stasiun di Jawa dan Sumatera

Menhub mengecek kesiapan alat pendeteksi Covid-19 GeNose di Terminal Kampung Rambutan.

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Jan 2021, 20:20 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi mendengarkan penjelasan tentang alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (24/1/2021). Alat tersebut nantinya akan digunakan untuk mendeteksi Covid-19 kepada para penumpang bus AKAP. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan jika moda kereta api wajib memasang alat deteksi Virus Corona Covid-19 GeNose mulai 5 Februari 2021. Sebanyak 200 unit GeNose sudah dipesan untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera.

Ini diungkapkan Menhub saat melakukan kunjungan kerja ke Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1/2021). Dalam kunjungannya, Menhub mengecek kesiapan alat pendeteksi Covid-19 GeNose yang akan segera diterapkan.

 "Pada moda kereta api akan diterapkan secara wajib pada tanggal 5 Februari 2021. Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose mulai 5 Februari 2021, yang akan dimulai dari Pulau Jawa terlebih dahulu," ujar Menhub dalam keterangannya, Minggu (24/1/2021).

Dia mengaku telah mengarahkan Dirjen Perhubungan Darat untuk berkoordinasi dengan para Kepala Dishub di seluruh Indonesia dalam penerapan GeNose ini. Jika saat dilakukan pengecekan secara acak seseorang dinyatakan positif, maka yang bersangkutan tidak dibolehkan berangkat.

Jika ada calon penumpang merasa sakit, dirinya diimbau untuk tidak bepergian dahulu, apalagi menggunakan bus, karena akan terkena cek GeNose secara acak.

"Keinginan dari Bapak Presiden yaitu untuk memastikan konektivitas itu tetap berjalan, tetapi protokol kesehatan juga dijalankan secara baik. Kita ingin semua masyarakat tertib dan membantu pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan dengan baik," jelas Menhub.

 

Saksikan Video Ini


Harga

Petugas Dishub dites dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (24/1/2021). Penggunaan GeNose C19 untuk penumpang di terminal dan stasiun kereta mulai 5 Februari 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lebih lanjut, alasan mengapa moda transportasi kereta api dan bus menjadi yang pertama untuk diterapkan pengecekan Covid-19 menggunakan GeNose dikarenakan harga tiket pada rute tertentu lebih murah daripada pengecekan tes Covid-19 melalui Rapid Antigen atau PCR Test, sehingga cenderung membebani penumpang.

"Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp 100 ribu, kalau mesti antigen Rp 100 ribu lagi itu kan mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp 40-50 ribu," tegas dia.

"Tapi dengan GeNose ini harganya hanya Rp 20 ribu sekali cek. Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp 15 ribu, jadi lebih terjangkau," tutur Menhub.

Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa terminal pertama yang akan menggunakan GeNose adalah Terminal Pulo Gebang.

"Untuk di Jakarta yang pertama kali dilaksanakan adalah di terminal Pulogebang, dan secara bertahap kita sudah pesan 100 unit alat GeNose yang akan segera kita distribusikan ke daerah-daerah," ungkap Dirjen Budi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya