Liputan6.com, Jakarta - Tesla dikabarkan tengah menggugat seorang mantan karyawan karena dugaan pencurian informasi software perusahaan.
Mengutip The Verge, Senin (25/1/2021), Tesla menyebut seorang mantan software engineer-nya yang bernama Alex Khatilov mencuri sejumlah file dari jaringan internal perusahan.
Advertisement
File-file yang dicuri dari jaringan intrenal ini terhubung dengan software Warp Drive. Software ini digunakan untuk mengautomatisasikan banyak proses bisnis Tesla.
Dalam gugatannya, Tesla menuduh Khatilov memindahkan file curian itu ke akun Dropbox pribadinya. Menurut Tesla, Khatilov adalah satu dari segelintir karyawan perusahaan yang memiliki akses ke file tersebut.
Gugatan Tesla juga menyebut, Khatilov sempat mengatakan kepada investigator internal perusahaan bahwa dia lupa, telah memindahkan file tersebut ke Dropbox pribadinya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Akui Tak Sengaja Pindahkan File ke Dropbox Pribadi
Dalam wawancara dengan The New York Post, Khatilov mengatakan, dirinya tidak sengaja memindahkan file-file tersebut ke Dropbox.
Ia juga mengaku, tidak sadar bahwa Tesla mengajukan gugatan terhadapnya, hingga media tersebut menghubunginya.
Tesla pun tidak ragu-ragu untuk menuntut dan melindungi data kepemilikannya. Bahkan Desember lalu, perusahaan bentukan Elon Musk ini baru menyelesaikan gugatan hukum lain dengan mantan teknisi Martin Tripp yang mengaku membocorkan informasi rahasia kepada seorang reporter.
Advertisement
Kerap Gugat Mantan Karyawan
Kemudian, pada 2019, Tesla menggugat startup yang bergerak di bidang otonomos Zoox. Tesla menuding empat karyawan Zoox yang sebelumnya bekerja di Tesla telah mengambil dokumen rahasia perusahaan.
Kasus tersebut diselesaikan pada April 2020, dan pihak Zoox mengaku, "karyawan baru tertentu yang pernah bekerja dengan Tesla memiliki dokumen milik Tesla."
Lalu, kasus lain adalah tudingan pada Guangzhi Cao yang dituduh mencuri file terkait sistem autopilot Tesla kini masih berlangsung.
(Tin/Isk)