Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta realisasi investasi bisa menembus angka Rp 900 triliun pada 2021. Angka tersebut lebih tinggi dari target Rp 886 triliun yang dicanangkan BKPM.
"Target kami sekalipun Bappenas menyampaikan kurang lebih hampir Rp 886 triliun, tapi kami dalam arahan bapak Presiden kepada kami itu harus Rp 900 triliun," kata Bahlil dalam sesi teleconference, Senin (25/1/2021).
Advertisement
Jokowi memberikan arahan tersebut lantaran beberapa pertimbangan, seperti rampungnya Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang diperintahkan dalam UU Nomor 11 Tahun 2020.
Selain itu, program vaksinasi Covid-19 yang telah dimulai sejak awal Januari 2021 lalu juga dipercaya dapat semakin mengundang minat investor asing dan lokal untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Perintah bapak Presiden kepada kami bahwa di 2021 dengan Undang-Undang Cipta Kerja sudah selesai. Kemudian urusan vaksinasi juga sudah mulai jalan. Itu cukup memberikan kepercayaan publik kepada pemerintah," ujarnya.
Menurut Bahlil, arahan Jokowi tersebut merupakan suatu tantangan berat. Meski demikian, ia yakin BKPM bakal mengemban tugas itu secara maksimal.
"Sudah barang tentu ini bisa terwujud kalau pertama Covid-19 bisa kita atasi dengan vaksinasi yang baik. Kita juga bersyukur karena Undang-Undang Cipta Kerja ini sudah sebentar lagi PP-nya berakhir. Februari ini sudah bisa kita eksekusi, dan implementasinya untuk BKPM mungkin di bulan Juli akhir lah Insya Allah," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Realisasi Investasi 2020 Lebih Rp 9 T dari Target, Kepala BKPM: Semua pada Tertawa
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan akumulasi realisasi investasi di Indonesia yang mencapai Rp 826,3 triliun selama satu tahun penuh pada periode 1 Januari-31 Desember 2020.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, jumlah tersebut naik 2,1 persen dari pencapaian di 2019, dan juga tembus 101,1 persen dari target awal yang sebesar Rp 817,2 triliun.
"Realisasi investasi kita itu mencapai Rp 826,3 triliun dari target investasi kita Rp 817,2 triliun. Artinya ada kenaikan kurang lebih sekitar Rp 9 triliun," kata Bahlil dalam sesi teleconference, Senin (25/1/2021).
Bahlil menceritakan, pencapaian tersebut sekaligus menjawab keraguan sejumlah pihak bahwa realisasi investasi di sepanjang 2020 akan tersungkur akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.
"Dulu saya masih ingat ketika pandemi Covid-19 melanda negara kita di bulan Maret 2020, itu beberapa kelompok asosiasi yang mengatakan pada BKPM realisasi investasi enggak mungkin lebih dari Rp 700 triliun. Dan menurut kami itu stimulus terbaik bagi BKPM," tuturnya.
"Dan hari ini Alhamdulillah stimulus itu kemudian membuat BKPM semua pada tertawa, dan hasilnya Rp 826 triliun. Perlu saya sampaikan, hidup itu jangan terlalu pesimis. Ada masalah, tapi jangan dihadapi dengan pesimistis," imbuh dia.
Dijelaskan Bahlil, realisasi investasi Rp 826,3 triliun ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang sebesar 50,1 persen, dan Penanaman Modal Asing (PMA) senai 49,9 persen.
"Mungkin ini dalam sejarah belum pernah terjadi, sangat berimbang. Jadi sedikit saya katakan bahwa di era pandemi Covid-19, peran PMDN sangat luar biasa sekali," ujar dia
"Kemudian di PMA sendiri pasti kita tahu, kenapa PMA kok bisa sedikit turun. Kita tahu di beberapa lembaga keuangan dunia mengatakan bahwa Foreign Direct Investment turunnya sampai 30-40 persen. Indonesia itu tidak lebih dari 10 persen. Artinya kepercayaan ini ada," tandasnya.
Advertisement