Sharing Session Mencoba Melawan Covid-19 Bersama Ditjen Ketenagalistrikan ESDM

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyelenggarakan Sharing Session "Mencoba Melawan Covid-19" yang diikuti oleh seluruh pegawai dan keluarga.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 25 Jan 2021, 19:28 WIB
Ilustrasi Stop Covid-19 (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta Menghadapi pandemi coronavirus disease-19 (Covid-19) yang belum ada tanda-tanda mereda, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyelenggarakan Sharing Session "Mencoba Melawan Covid-19" yang diikuti oleh seluruh pegawai dan keluarga.

Acara yang dilaksanakan Sabtu (23/1/2021) malam ini menghadirkan dr. Dewi Puspitorini, Sp.P(K), MARS, MH, Direktur Profesi Tenaga Kesehatan) RSPAD Gatot Soebroto sebagai narasumber utama. Selain itu, acara ini menghadirkan sharing dari empat pegawai Ditjen Ketenagalistrikan yang telah sembuh dari Covid-19.

Dalam paparannya dr. Dewi menyampaikan bahwa gejala yang dialami oleh orang yang terpapar Covid-19 ada berbagai macam, yaitu kategori ringan, sedang, dan berat.

Melalui pemeriksaan PCR Swab test dan foto rontgen/thorax dapat diketahui derajat keparahan pasien covid-19. Pasien ringan dan sedang untuk foto thorax mulai muncul bercak-bercak putih, sedangkan untuk pasien berat akan tertutup oleh bercak yang merupakan infeksi dari covid-19. 

“Bagaimana kita bisa bernafas lega bila paru-paru kita yang harusnya terisi udara, berisi bercak-bercak peradangan karena infeksi virus,” ujarnya.


Pemeriksaan CT-Scan Thorax

Direktur Profesi Tenaga Kesehatan RSPAD Gatot Soebroto, dr Dewi Puspitorini, Sp.P(K), MARS, MH, menjadi pembicara utama dalam Sharing Session Mencoba Melawan Covid-19.

Melalui pemeriksaan CT-Scan Thorax menurutnya akan lebih jelas bagaimana virus ini menginfeksi paru-paru. Untuk itu bagi yang terkena gejala, menurut dr. Dewi hal terpenting yang harus dilakukan adalah keterbukaan sehingga bisa ditelusuri, diketahui tingkat terinfeksi, apakah ringan, berat, atau sedang dan segera dilakukan upaya penanganannya.

Daya tahan tubuh, usia, dan kesehatan secara umum menjadi faktor yang mempengaruhi kerentanan tubuh terhadap infeksi virus. Gaya hidup sehat seperti olahraga dan berjemur disebutnya hal yang bisa meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu asupan nutrisi yang baik serta pola pikir positif membuat orang semakin mudah menerapkan gaya hidup sehat sehingga tidak rentan penyakit.

 


Penyintas Covid-19 Berbagi Cerita

Selain materi dari dr. Dewi dalam acara yang dilaksanakan melalui platform Zoom Webinar dan Youtube Channel ini juga dilakukan sharing session dari empat orang karyawan Ditjen Gatrik sebagai penyintas covid-19. Empat orang tersebut adalah Yunan Nashikin yang dulunya pernah terkonfirmasi positif dan melakukan isolasi mandiri di rumah, Mufatdhal yang terkonfirmasi positif dan melakukan isolasi di Wisma Atlet, Candra Lita yang memiliki komorbid penyakit asma dan harus dirawat di Rumah Sakit, serta Hery Wahyudi yang mengalami gejala cukup berat dan harus dirawat di ICU.

Beberapa pesan penting yang didapatkan dalam sharing session tersebut antara lain: peningkatan imunitas didapatkan dengan meminum banyak air putih, makan dan istirahat cukup, serta mengkonsumsi vitamin yang dibagikan pada medical kit kepada seluruh pegawai Ditjen Ketenagalistrikan.

Beberapa pesan penting lainnya adalah tidak panik sehingga bisa mengambil langkah yang tepat ketika diketahui mengalami gejala, seperti langsung memisahkan diri dengan keluarga dan menghubungi klinik pratama Ditjen Ketenagalistrikan.

“Yang paling penting adalah berpikir positif dan tidak panik sehingga kita bisa mengambil langkah-langkah yang tepat.” Ujar dr. Dewi.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana menyampaikan bahwa acara ini penting untuk diikuti seluruh pegawai karena pandemi Covid-19 belum diketahui kapan akan selesai.

Untuk itu ia mengingatkan seluruh pegawai untuk terus menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak dengan cara menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Ia berharap acara sharing session bersama keluarga ini dapat dilanjutkan dengan topik-topik lsin seperti vaksinasi yang akan dimulai tahun 2021 ini.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya