Liputan6.com, Grobogan - Bupati Grobogan Sri Sumarni gagal disuntik vaksin Covid-19, yang digelar di RSUD dr Raden Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi, Senin (25/1/2021).
Saat diperiksa menggunakan alat pengukur darah digital oleh tim dokter sebelum vaksinasi Covid-19, tekanan darah bupati mencapai 230 mmHg.
Bahkan, saat pengukuran diulang, tensi darah bupati perempuan pertama di Grobogan itu masih sangat tinggi yakni 220 mmHg. Baru, setelah alat pengukur tekanan darah diganti analog ukuran darah turun namun masih tinggi yakni 190 mmHg.
Baca Juga
Advertisement
“Mau vaksin agak tinggi (tekanan darah). Mungkin juga saya takut jarum suntik atau gimana?,” kata Sri Sumarni, usai membuka pelaksanaan vaksin di Kabupaten Grobogan.
Selain takut disuntik, kemungkinan karena Sri Sumarni semalaman begadang menemui tamu yang datang ke rumahnya.
“Semalam tidur diatas jam 01.00 WIB. Saya pingin pertama kali tadi malam ada banyak tamu. Tidur setelah jam 01.00 WIB, mungkin agak tinggi. Jika sudah turun saya akan minta divaksin,” ujarnya.
Selain Bupati, orang yang gagal divaksin Covid-19 karena tensi tinggi yakni kepala dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr Selamet Widodo.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
9.000 Dosis Vaksin
Gagal melakukan vaksinasi Covid-19 kepada Bupati Grobogan Sri Sumarni dan kepala dinkes, tim vaksinasi memulai pelaksanaan penyuntikan pada Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto.
Agus yang mengenakan safari lengan panjang, harus mengganti pakaian dengan seragam yang disediakan RSUD dr Raden Soedjati Sumodihardjo. Agus Siswanto, usai menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Agus langsung melanjutkan agenda yakni memimpin sidang paripurna.
“Lho sudah toh,” kata Agus setelah suntik tim dokter rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr Selamet Widodo, menjelaskan, selain pelaksanaan penyuntikan di rumah sakit 4.000 lebih vaksin telah didistribusikan ke fasilitas kesehatan.
“Sudah didistribusikan sejak Minggu dan hari ini. Kita dapat 9.680 dosis untuk dua kali penyuntikan tenaga kesehatan yang ada di 30 puskesmas dan delapan rumah sakit,” katanya. Dari angka 9.000 dosis, maka akan di suntikkan untuk 6.000 lebih tenaga kesehatan.
“Akan dipilih yang masuk kreteria. Seperti pernah positif Covid, hamil dan usia diatas 60 tidak menerima vaksin,” urainya.
Advertisement