Liputan6.com, Jakarta - PT Widodo Makmur Unggas Tbk, perusahaan bergerak di peternakan ayam dan perdagangan pakan ternak bakal melepas 1.941.176.500 atau 1,94 miliar saham atau setara 15 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Jumlah penawaran saham perdana ini lebih rendah dari penawaran sebelumnya 5,92 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50.
Harga saham perdana yang ditetapkan Rp 180 per saham. Dengan jumlah saham perdana yang ditawarkan 1,94 miliar saham, total dana yang akan diraup dari penawaran saham perdana sebanyak Rp 349,41 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Perseroan juga mengadakan program employee stock allocation (ESA) dalam rangka penawaran saham perdana sebesar 7,5 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana. Demikian mengutip propektus singkat yang diterbitkan pada Senin, (25/1/2021).
Jumlah saham dalam program ESA itu sebanyak 145.588.200 saham. Perseroan juga telah menyetujui pelaksanaan program MSOP sebanyak-banyaknya satu persen atau 130.719.000.
Dalam pelaksanaan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) ini, perseroan telah menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Jadwal pelaksanaan IPO dan pencatatan antara lain tanggal efektif pada 22 Januari 2021, masa penawaran saham perdana 25-27 Januari 2021, penjatahan pada 29 Januari 2021, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 1 Februari 2021, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Februari 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penggunaan Dana Hasil IPO
Perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 74,3 persen untuk ekspansi perseroan dengan menambah serta memperluas sarana produksi seperti pembangunan fasilitas Breeding PS Farm berlokasi di Gunungkidul, Yogyakarta, pembangunan fasilitas layer commercial farm di Klaten, Jawa Tengah, pembangunan fasilitas hatchery di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan pembangunan fasilitas Broiler Commercial Farm di Wonogiri, Jawa Tengah.
Selain itu, perseroan juga akan membangun fasilitas slaughterhouse di Cianjur, Jawa Barat dengan target operasi pada Maret 2021, dan membangun fasilitas Feedmill di Ngawi, Jawa Timur.
Dana IPO sekitar 25,7 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan seperti membeli bahan baku feedmill dan pembelian ayam broiler.
Advertisement