Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan video online, Kuaishou Technology siap melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) untuk mengumpulkan dana hingga USD 5,42 miliar atau Rp 76,09 triliun (asumsi kurs Rp 14.039 per dolar AS) di bursa saham Hong Kong.
Dilansir Channel News Asia, perusahaan asal Tiongkok tersebut mendapat dukungan Tencent Holdings karena pencairan dana hingga 365,2 juta lembar saham dengan kisaran harga 105 hingga 115 dolar Hong Kong.
Dalam upayanya, Kuaishou juga memberikan opsi greenshoe untuk menjual 54,78 juta saham dalam 30 hari. Dalam keterangannya, harga IPO yang akan diberikan berkisar di antara USD 55,6 miliar dan USD 60 miliar untuk greenshoe.
Baca Juga
Advertisement
Jika kelebihan saham tersebut dijual, kapitalisasi pasar menjadi USD 56,3 miliar hingga USD 61,7 miliar. Hal itu membuat nilai perusahaan menjadi USD 30 miliar setelah mengumpulkan USD 3 miliar pada akhir 2019.
10 pemegang saham, yang dipimpin oleh Capital Group telah menjadi investor penting yang menghasilkan sekitar USD 2,45 miliar.
Jika Kuaishou berhasil mengumpulkan dana hingga USD 6,2 miliar, itu berarti, perusahaan mampu mengalahkan IPO terbesar baru di Hong Kong yakni IPO Budweiser Brewing Company dengan nilai USD 5,75 miliar pada September 2019.
Selain itu, China Tower Corp berhasil mengumpulkan dana hingga USD 7,4 miliar pada Agustus 2018. Kesepakatan Kuaishou, dinilai mampu menjadi IPO terbesar di dunia setelah perusahaan digital Uber Technologies berhasil mengumpulkan USD 8,1 miliar pada Mei 2019.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tercatat di Bursa Hong Kong
Kuaishou, yang berarti "tangan cepat" dalam bahasa China, memiliki aplikasi yang memungkinkan penggunanya mengupload video serta melakukan streaming langsung dengan vendor dapat mempromosikan produk konsumen.
Harga final IPO akan ditetapkan pada Jumat 29 Januari 2021 dan saham Kuaishou akan mulai diperdagangkan di bursa Hong Kong pada 5 Februari 2021.
Advertisement