Helikopter Berpenumpang WNA Mendarat Darurat di Tolitoli, Ada Apa?

Helikopter yang ditumpangi 3 awak, dua di antaranya warga negara asing, mendarat darurat di Desa Tinabogan, Kabupaten Tolitoli, Senin pagi (25/1/2021).

oleh Heri Susanto diperbarui 26 Jan 2021, 11:00 WIB
Personel Polres Tolitoli di lokasi heli berpenumpang WNA yang mendarat darurat di Desa Tinabogan, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Senin (25/01/2021). (Foto: Humas Polres Tolitoli).

Liputan6.com, Tolitoli - Helikopter yang ditumpangi 3 awak, dua di antaranya warga negara asing, mendarat darurat di Desa Tinabogan, Kabupaten Tolitoli, Senin pagi (25/1/2021).

Helikopter jenis MD 369E dengan nomer registrasi PK-IWB itu mendarat darurat di sebuah lapangan di Desa Tinabogan, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli sekitar pukul 11.15 Wita.

Personel Polsek Dondo langsung mensterilkan area sekitar titik pendaratan darurat mencegah kerumunan warga yang penasaran ingin mendekat ke lokasi. Terlebih, terdapat dua warga negara asing di dalam heli itu.

"Identitas WNA yakni Luke Kyle Holmes asal Selandia Baru dan Raphael Barry Fisher dari Australia. Dan WNI yakni Kapten TNI AU, Moh Qori," Kasubbag Humas Polres Tolitoli, AKP Moh Rizal Hi Bandi menerangkan saat dihubungi dari Palu, Senin (25/1/2021).

Menurut Rizal, helikopter tersebut mendarat darurat lantaran kehabisan bahan bakar dan menunggu kiriman avtur dari Tolitoli. Untuk memastikan segala perizinan operasionalnya, heli tersebut lalu diterbangkan ke Bandara Sultan Bantilan, Tolitoli, setelah mendapat pasokan avtur.

Di bandara, awak dan kru heli itu ditemui langsung oleh Kapolres Tolitoli, AKBP Budi Batara Pratidina, Dandim Tolitoli, Letkol (Inf) Farid Yudis Purwanto, Danlanal Tolitoli diwakili Danden POMAL, Kapten (L) Lulus Pramono, dan Kepala Bandara Sultan Bantilan, Asrie Ali.

Kata Rizal, pesawat tersebut berada di Kabupaten Tolitoli merujuk Security Clearance Nomor: SC/97/P/IX/2020/DJSTRA, 15 September 2020, dalam rangka kegiatan survei dan pemotretan udara untuk pengambilan data geofisika di daerah Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong, dan Tolitoli untuk PT CITRA PALU MINERAL.

"Izin operasi di atas bandar udara Sultan Bantilan, sejak tanggal 24 Januari 2021 sampai dengan 20 Februari 2021, untuk melaksanakan survei 2 Blok IV Tolitoli dan Blok V Parigi Moutong," Rizal menambahkan.

Walau mendarat darurat, beruntung helikopter tersebut tidak mengalami kerusakan maupun kejadiaan fatal lainnya. Warga pun sempat ramai-ramai berswafoto dekat heli tersebut.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya