Kemendikbud: Sekolah Terkendala Infrastruktur Bisa Asesmen Nasional di Sekolah Lain

Kendati dilangsungkan melalui perangkat komputer, namun Asesmen Nasional bisa dilakukan secara daring maupun luring.

oleh Yopi Makdori diperbarui 26 Jan 2021, 22:07 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan kelonggaran bagi sekolah yang berada di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal atau 3T untuk melakukan Asesmen Nasional (AN) di sekolah lain.

Kendati AN merupakan pengganti Ujian Nasional (UN), namun konsepnya bakal berbeda. AN akan sepenuhnya mendayagunakan teknologi.

"Jadi nanti untuk sekolah yang tidak mempunyai misalnya komputer, itu nanti akan diatur untuk mengikuti atau untuk melaksanakan AN (Asesmen Nasional) itu di sekolah lain. Jadi itu salah satu solusinya," kata Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud Asrijanty dalam sebuah diskusi daring, Selasa (26/2/2021).

Kendati dilangsungkan melalui perangkat komputer, namun bisa dilakukan secara daring maupun luring. Jika melalui luring maka AN tak perlu membutuhkan koneksi internet. Mekanisme ini dianggap sesuai dengan daerah-daerah di 3T.

"Berbeda dengan Ujian Nasional (UN). Ujian Nasional waktu itu kita masih memungkinkan menggunakan kertas sebagian masih menggunakan kertas. Tetapi untuk Asesmen Nasional seluruhnya menggunakan komputer. Nanti ada dua model dengan semi online seperti UNBK selama ini, bisa juga dengan online, jadi langsung," ujarnya.

Soal keterbatasan di sejumlah sekolah yang berada di 3T, Asrijanty mengaku pihaknya bakal meminta pihak terkait di lapangan guna mengkoordinasikan secara cermat sekolah mana saja yang tak memiliki infrastruktur AN agar bisa ikut di sekolah lain yang telah memiliki komputer.

Load More

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penyebab AN Digeser ke Akhir Tahun

Seperti diketahui, Asesmen Nasional (AN) perdana pada 2021 bakal ditunda. Sedianya AN digelar di pertengahan tahun, namun ditunda ke September-Oktober 2021.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengungkap bahwa keputusan ini diambil lantaran terjadinya tren peningkatan kasus Covid-19 di tengah masyarakat.

Nadiem berujar pelaksanaan Asesmen Nasional yang sedianya dilangsungkan pada pertengahan tahun bakal bergeser ke bulan September.

"Karena situasi pandemi yang relatif meningkat, kami sudah memutuskan, Kemendikbud sudah memutuskan untuk menunda pelaksanaan Asesmen Nasional dengan target jadwal baru, yaitu September dan Oktober 2021," kata Nadiem dalam rapat bersama Komisi X DPR RI melalui daring, Rabu, 20 Januari 2021. 

Menurut Nadiem, penundaan ini guna memastikan kesiapan pihaknya untuk menerapkan protokol kesehatan dalam perhelatan dalam dunia pendidikan untuk menggantikan sistem Ujian Nasional (UN) itu. Sehingga dapat menjamin keamanan pelaksanaan AN itu sendiri.

"Untuk memastikan bahwa persiapan kita, baik dari protokol kesehatan, persiapan logistik dan infrastruktur lebih optimal lagu untuk memastikan bahwa protokol kesehatan itu terjaga dan keamanan siswa terjadi," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya