428 Saham Merah, IHSG Ambles 2 Persen Jelang Penutupan

10 sektor saham kompak tertekan yang dipimpin sektor saham konstruksi. Sedangkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles jelang penutupan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jan 2021, 14:49 WIB
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun tajam karena pengumuman Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan rencana penerapan PSBB secara ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang penutupan perdagangan saham, Selasa, (26/1/2021), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin tertekan.

Mengutip data RTI, pukul 14.35 WIB, IHSG merosot 2,01 persen ke posisi 6.132,82. Indeks saham LQ45 turun 2,1 persen ke posisi 967,75. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

428 saham melemah sehingga menekan IHSG. 73 saham menguat dan 122 saham diam di tempat. Pada Selasa sore, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.299,66 dan terendah 6.123. Total frekuensi perdagangan 1.354.228 kali dengan volume perdagangan 18,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 286,42 miliar.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham konstruksi turun 3,24 persen, dan memimpin penurunan sektor saham. Diikuti sektor saham pertanian merosot 2,71 persen dan sektor saham tambang susut 2,71 persen.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham

Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat penguatan terbesar atau top gainers di tengah tekanan IHSG antara lain saham LAND naik 24,51 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham GLOB naik 24,44 persen, saham ERTX menguat 24,35 persen, dan saham BNLI naik 20,42 persen.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham PPGL turun 9,6 persen ke posisi Rp 113 per saham, saham PGJO tergelincir 8,62 persen ke posisi Rp 53 per saham, saham ADHI turun 6,98 persen ke posisi Rp 1.465 per saham, saham PLAN susut 7,14 persen ke posisi Rp 91 per saham.


Aksi Investor Asing

Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BMRI Rp 261,7 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 66,7 miliar, dan saham MDKA sebanyak Rp 54,6 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 243 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 25,2 miliar, dan saham PWON sebanyak Rp 21,1 miliar.


Bursa Saham Asia

Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 2,63 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,9 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,96 persen, indeks saham Thailand turun 0,12 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai tergelincir 1,51 persen, indeks saham Singapura melemah 1,08 persen dan indeks saham Taiwan merosot 1,8 persen.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya