Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan analitik aplikasi mobile App Annie melaporkan bahwa WhatsApp kehilangan jutaan penggguna di Inggris. Pada 12 Januari, WhatsApp terjun bebas dari posisi sebagai aplikasi paling banyak diunduh.
Sebaliknya, Signal yang sebelumnya tidak termasuk ke dalam daftar 1.000 aplikasi teratas di Inggris, per 9 Januari menjadi aplikasi paling banyak diunduh di negara tersebut.
Mengutip The Guardian, Selasa (26/1/2021), pembaruan kebijakan berbagi data dengan Facebook telah mendorong pengguna WhatsApp untuk mengadopsi aplikasi olah pesan alternatif seperti Signal dan Telegram.
Baca Juga
Advertisement
Tak mau kehilangan lebih banyak pengguna, perusahaan pun akhirnya menunda penerapan kebijakan itu hingga 15 Mei 2021, yang semula dijadwalkan pada Februari 2021.
Director of Market Insights di App Annie, Amir Ghodrati, menyebut peralihan pengguna aplikasi olah pesan dan jejaring sosial sebetulnya bukan hal aneh.
"Karena sifat dasar aplikasi ini dan bagaimana fungsi utamanya melibatkan komunikasi dengan orang lain, perkembangannya sering kali bergerak cukup cepat. Ada peningkatan permintaan selama beberapa tahun terakhir akan pesan terenkripsi dan aplikasi yang berfokus pada privasi," tutur Ghodrati.
Fitur privasi banyak dicari
Bahkan tren peralihan ke aplikasi olah pesan yang lebih berfokus pada privasi, kata dia, sebenarnya telah terbentuk sebelum WhatsApp mengumumkan kebijakan berbagi data dengan Facebook.
"Aplikasi perpesanan yang menyediakan fitur privasi mengalami pertumbuhan terbesar pada [paruh pertama] tahun 2020. [...]," ujar Ghodrati.
Aplikasi olah pesan semisal Signal, Telegram, Wickr, dan WhatsApp menawarkan fitur privasi mulai dari transfer data terenkripsi yang bersifat end-to-end hingga pesan yang dapat terhapus sendiri.
Advertisement
WhatsApp unggul dalam beberapa aspek
Namun, WhatsApp dalam beberapa aspek sebetulnya lebih fokus kepada privasi daripada Telegram sebagai kompetitornya. WhatsApp pertama menerapkan enkripsi end-to-end secara default untuk setiap chat, kecuali antara pengguna dan akun bisnis.
Sementara Telegram hanya mengaktifkan enkripsi end-to-end untuk "secret chat" dan opsi ini harus dipilih terlebih dahulu oleh pengguna setiap kontak yang hendak mereka hubungi.