Liputan6.com, Jakarta - Ahli penyakit menular di Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci mengaku sempat khawatir orang-orang bakal melakukan hal bodoh dari klaim menyesatkan soal covid-19 dari pernyataan Donald Trump.
Pada April 2020, saat masih menjadi Presiden AS, Donald Trump, menggelar konfrensi pers yang menyarankan ilmuan untuk meneliti efek dari menyuntikan disinfektan guna menyembuhkan pasien covid-19 di AS.
Advertisement
"Saya melihat disinfektan, yang membuatnya (virus) mati dalam satu menit, dan adakah cara Anda dapat melakukan sesuatu seperti itu dengan menyuntikkan ke dalam (tubuh). Jadi Anda melihatnya masuk ke paru-paru dan terjadi anyak hal. Sangat menarik untuk memeriksanya," kata Donald Trump ketika itu.
Fauci yang mendengar ucapan Donald Trump mengaku langsung panik. Dia khawatir ada orang yang benar-benar menyuntikkan ke dalam tubuh untuk terhindar dari covid-19.
"Saya langsung berkata: 'Ya ampun'. Saya hanya bisa melihat apa yang akan terjadi nanti," ucap Fauci, seperti dikutip dari CNN.
"Banyak orang yang mendengar cara melawan covid-19 itu dari mulut Presiden. Bisa saja mereka mulai melakukan hal-hal berbahaya dan bodoh," katanya menambahkan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Langsung Ditolak
Untungnya, tenaga kesehatan, dokter, ilmuan, hingga perusahaan disinfektan di AS dengan cepat menolak permintaan Donald Trump. Sehari setelah pernyataan Donald Trump, CDC meminta rakyat AS untuk tidak menyuntikkan disinfektan ke tubuh.
"Bersikaplah sangat eksplisit. CDC membuat pernyataan, keesokan harinya, dan memberikan publikasi: 'Jangan lakukan itu'," ucap Fauci.
"Anekdot boleh saja memberi Anda dorongan untuk melihat pendekatan sains, tetapi diperintah oleh anekdot adalah kebodohan," ujarnya menegaskan.
Advertisement