Liputan6.com, Jakarta Anak dengan Down syndrome memerlukan pendampingan khusus dalam perawatan diri termasuk mulut dan gigi.
Umumnya anak Down syndrome memerlukan pelatihan khusus dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, seperti aktivitas menggosok gigi secara rutin atau flossing untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan.
Advertisement
Menurut drg. Wiena Manggala Putri dari Klikdokter, mendampingi anak Down syndrome dalam merawat gigi dan mulut tidaklah mudah. Maka dari itu, ia membagikan tips merawat gigi dan mulut anak Down syndrome.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan gigi anak disikat minimal 2 kali dalam sehari dan menggunakan pasta gigi berbahan fluoride.
“Jangan lupa juga untuk mengajarkan anak untuk melakukan flossing guna membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan,” ujar Wiena mengutip Klikdokter, Rabu (27/1/2021).
Selain itu, orangtua atau pendamping juga dapat memberikan obat kumur antibakteri untuk membantu mengurangi bakteri berbahaya di dalam mulut.
Batasi juga konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi agar terhindar dari segala kerusakan gigi. Terakhir, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi spesialis anak.
“Gigi dan mulut merupakan bagian penting dari organ tubuh secara keseluruhan. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan gigi tak boleh disepelekan, termasuk pada anak dengan sindrom Down yang membutuhkan penanganan khusus.”
Simak Video Berikut Ini:
Masalah Gigi dan Mulut Anak Down Syndrome
Anak dengan Down syndrome memiliki permasalahan dalam penyakit sistemik, sehingga memiliki tingkat risiko lebih tinggi terhadap penyakit gusi atau penyakit periodontal.
Penyakit tersebut ditandai dengan peradangan pada gusi dan tulang yang menopang gigi akibat penumpukan plak bakteri dan karang gigi (kalkulus) di sekitar permukaan gigi.
Hal ini dapat terjadi karena anak dengan Down syndrome memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kondisi ini bisa semakin parah jika mereka tidak dapat menjaga kebersihan mulut dengan baik.
Menurut beberapa penelitian, gigi berlubang jarang ditemukan pada anak dengan kondisi sindrom Down. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan gigi yang tumbuh dan bentuk gigi yang lebih kecil.
Selain itu, dengan diet yang ketat jumlah makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi dapat dibatasi konsumsinya. Sehingga, mereka pun aman dari serangan gigi berlubang.
“Dengan gigi yang sehat, anak bisa lebih nyaman dalam beraktivitas sehari-hari,” tutupnya.
Advertisement