Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, korban jiwa akibat gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat sebanyak 105 orang. Sementara itu, 3 orang dinyatakan hilang, 6.489 luka-luka.
"105 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 19 orang selamat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/1/2021).
Advertisement
Raditya melaporkan, penanganan medis 6.489 korban luka-luka itu masih terus dilakukan oleh para anggota militer. Jumlah tersebut merupakan angka kumulatif luka ringan hingga berat akibat gempa. Rumah Sakit Lapangan Yonkes Kostrda beroperasi 24 jam untuk memberikan pelayanan medis.
"Data penanganan korban, terakhir tercatat pasien penyakit dalam 57 orang, pasien anak-anak 8, bedah umum 6, orthopedi 4, mata 3 dan THT 3," ujarnya.
"BNPB mendukung pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh personel TNI dan memastikan pelayanan pasien Covid-19 dan pasien umum berjalan dengan baik," lanjut dia.
Sementara itu, 92.075 orang masih mengungsi. Warga yang mengungsi di Kabupaten Polewali Mandar berjumlah 5.433 orang. Mereka tersebar di 110 titik pengungsian.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kerusakan Bangunan
Gempa berkekuatan 6,2 skala richter itu mengakibatkan kerusakan bangunan rumah dan fasilitas publik di Kabupaten Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Data yang dihimpun apda Selasa (26/1/2021) kerusakan bangunan di Kabupaten Mamuju antara lain, 8 fasilitas kesehatan, 2 perkantoran, 2 mini market, hotel, Pelabuhan, tempat ibadah, dan fasilitas pendidikan masing-masing 1 dan jembatan 2.
Sementara di Kabupaten Majene, kerusakan yang teridentifikasi antara lain fasilitas Pendidikan 17 unit, tempa ibadah 8, perkantoran 6, fasilitas Kesehatan 2, fasilitas militer 1 dan mini market 1.
"Perkembangan terkini, 19 unit rumah warga selesai dibersihkan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) dengan alat berat. Sebanyak 3 unit rumah sedang dikerjakan oleh Dinas PUPR dan 2 lainnya menunggu giliran," ujarnya.
Data kerusakan rumah warga masih dalam proses pendataan dan verifikasi oleh pemerintah daerah setempat. Data sementara rumah rusak di Kabupaten Majene berjumlah 1.150 unit dengan tingkat kerusakan yang berbeda.
Reporter: Rifa Yusya Adilah
Sumber: Merdeka
Advertisement