Update Corona 27 Januari 2021: 1.024.298 Positif Covid-19, Sembuh 831.330, Meninggal 28.855

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Selasa, 26 Januari 2021, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Rabu (27/1/2021), pukul 12.00 WIB.

oleh Maria Flora diperbarui 27 Jan 2021, 16:30 WIB
Petugas medis melakukan tes swab kepada pengguna KRL Commuter Line dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi terpapar virus corona (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Angka kasus positif Covid-19 di Tanah Air telah tembus 1 juta lebih pada Selasa, 26 Januari kemarin. Dan pada hari ini, Rabu (27/1/2021), jumlah tersebut kembali bertambah.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali melaporkan adanya peningkatan kasus positif sebanyak 11.948 orang. 

Peningkatan tersebut menyebabkan jumlah kasus yang terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia menjadi 1.024.298 orang.

Sementara, kasus kematian di Tanah Air bertambah 387 orang. Maka, keseluruhan ada 28.855 jiwa yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Satgas Covid-19 juga kembali melaporkan adanya peningkatan kasus sembuh dari virus Corona hari ini. Bertambah 10.974 orang, sehingga total yang dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19 mencapai 831.330 kasus.  

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Selasa, 26 Januari 2021, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Rabu (27/1/2021), pukul 12.00 WIB.  

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jokowi Usai Vaksinasi Covid-19 Kedua

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjalani vaksinasi COVID-19 dosis kedua di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Vaksinator presiden adalah Wakil Ketua Dokter Kepresidenan, Prof. dr. Abdul Muthalib, Sp.PD-KHOM. (Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua, Rabu (27/1/2021).

Berbeda saat menjalani vaksinasi perdana, Jokowi mengaku dirinya tak merasakan pegal-pegal usai disuntik vaksin dosis kedua.

"Setelah divaksin seperti vaksinasi yang pertama, dulu hanya sedikit pegal sekarang enggak," kata Jokowi dalam keterangan pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (27/1/2021) siang.

Jokowi sebelumnya sudah menerima suntikan vaksin dosis pertama di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Januari 2021. Adapun vaksin yang disuntikkan Jokowi yakni produksi Sinovac.

"Waktu disuntik yang vaksinasi pertama enggak terasa, tadi terasa dikit. Itu saja bedanya," ujar Jokowi.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan dr. Abdul Muthalib yang bertugas menyuntikkan vaksin mengatakan Jokowi tak mengalami keluhan atau efek fatal pasca disuntik vaksin. Hanya saja, Jokowi memang merasakan sakit saat disuntik.

"Berbincang tadi dengan Presiden, saya tanyakan, apa ada keluhan setelah vaksin pertama, ternyata tidak sama sekali," jelas Abdul Muthalib usai menyuntikan vaksin dosis kedua kepada Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu pagi.


Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Tenaga kesehatan melakukan kegiatan tes swab massal di Puskesmas Ciganjur, Jakarta, Kamis (7/1/2020). Lonjakan kasus virus corona berpotensi terjadinya krisis tenaga kesehatan (nakes) karena banyak yang tertular dan gugur saat menangani pasien Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya