Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi dangdut Jawa Didiek Prasetya yang dikenal dengan nama panggung Didiek Buntung, kian memberanikan diri untuk bisa meraih mimpinya menjadi semakin dikenal seperti halnya almarhum Didi Kempot.
Didiek Buntung berencana menggebrak sekaligus melestarikan musik dangdut "Jowonan". Menariknya, Didiek mengaku bahwa bakso yang disukainya bisa memberi semangat sekaligus inspirasi untuk menciptakan sebuah lagu.
Baca Juga
Advertisement
“Aku ini aneh, pokoknya setelah makan bakso itu rasanya bahagia dan ingin rasanya menciptakan lagu Jawa. Seng penting nyanyi sak dadine, yo, tak dadikno lagu apik iku, iso kanggo aku seneng dan semangat,” tutur Didiek Buntung.
Berbakat Sejak Kecil
Sejak sekolah dasar, Didiek sudah terlihat berbakat dalam hal tarik suara. Sehingga, tak heran bila ia mencintai musik hingga menjadikannya sebagai salah satu sumber kehidupan.
Tinggal di kabupaten Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Didek yang merupakan sahabat baik Nova putra almarhum Gogon Srimulat, memutuskan berkarier dari nol sembari memperkenalkan lagu-lagunya yang pernah live streaming di program Sambel Bawang di stasiun televisi lokal Semarang.
Advertisement
Ingin Punya Karya Sebelum Tiada
Nama Didiek Buntung pun akhirnya digandrungi oleh anak muda dari wilayah ibukota Jawa tengah itu. Memilih berkarya di dunia tarik suara merupakan bagian penting dalam hidup Didiek.
“Aku ini ingin laguku didengar oleh masyarakat luas agar ada karya kenangan setelah tiada nantinya,” imbuh pria asal Semarang Jawa Tengah ini.
Pengalaman Berkarier
Belajar nyanyi sendiri dan menciptakan sebuah lagu tanpa ada yang mengajari, merupakan kebanggaan tersendiri bagi Didiek. Ia juga pernah manggung di program musik TVRI Semarang, membuatnya ingin mencoba bernyanyi di program musik TV nasional.
Musik dangdut Jawa yang dipilih pria kelahiran 15 Februari 1975 ini tak mempengaruhinya untuk memiliki idola penyanyi pop Fariz RM.
Didiek menceritakan salah satu pengalaman saat manggung. Ia mengaku sempat lupa lirik. Padahal sebelumnya sudah sering manggung, bernyanyi dari Jakarta sampai Jawa timur, namun tidak bisa ditebak situasi dan keadaan Didiek Buntung.
“Aku ini pernah dapet job event manggung yang fotoku di pajang di spanduk dan kelihatan keren gitu. Eh, pas aku nyanyi lagunya Didi Kempot, kok malah blank dan lupa syairnya. Duh, isin (malu) aku.. Sumpah isin, tapi untungnya pakai bahasa Jawa dan tak karang sendiri saja daripada malu hehehe," katanya.
Advertisement
Lagu Jawa Baru
Dalam kesempatan ini, Didiek merilis lagu dangdut Jawa ciptaan sendiri berjudul “Kembang Soka”. Menceritakan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta.
Dan ada juga “Teh Kepyur” yang menceritakan tentang kisah cinta sampai mati, yang bisa dilihat di kanal YouTube Didiek Buntung Official.
Untuk harapan ke depannya ia memiliki cita-cita sendiri yang ingin segera diwujudkan.
“Aku ingin bisa berkarya lagu dengan baik dan lagunya bisa terima dan dikenang serta diingat oleh masyarakat Indonesia,” tutup putra almarhum pak Koeswo dan Bu Yulia ini.