Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) melaporkan telah mendapat hasil positif selama tahun 2020.
Dari target 472.569 nama domain, PANDI mencatat 486.816 nama domain yang telah terdaftar. Itu artinya 37,94 persen melampaui target yang telah ditentukan sebelumnya.
Advertisement
Persebaran nama domain terdiri atas 453.100 nama domain yang didaftarkan oleh masyarakat Indonesia dan 33.714 nama domain yang didaftarkan oleh masyarakat dari mancanegara. Targetnya, pada 2021 akan ada 532.213 domain yang terdaftar.
Pada tahun ini, PANDI menyebut salah satunya fokus ke kelas internasional. Selama tahun 2020 juga PANDI berhasil mengembangkan Sistem Registri Mandiri.
“Targetnya, di 2021 nanti kita mengembangkan Restry Lock, serta internasionalisasi SRM ini,” kata Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo dalam konferensi pers, Rabu (27/1/2021).
Yudho menyebut tahun ini timnya akan mampu menempati posisi pertama di ASEAN menyusul Vietnam. Sejauh ini, Indonesia berada di bawah Vietnam dalam hal pengelolaan domain.
“Mudah-mudahan pada semester pertama ini kita dapat menyusul,” ujar Yudho.
Board Member di Asia Pacific
Di skala internasional, PANDI juga ikut berkontribusi dengan bergabung sebagai Board Member di Asia Pacific Top Level Domain Name Association (APTLD).
“Ya, bersyukur kita secara perdana juga ada anggota (PANDI) yang menjadi pengurus di APTLD periode 2020-2022,” tutur Yudho.
Peningkatan nama domain .id juga dibarengi dengan fokus PANDI untuk meningkatkan kepercayaan nama domain .id dengan memperkuat keamanan dan menanggulangi phising. Dalam praktiknya, PANDI bekerja sama dengan komunitas lokal maupun internasional.
Seperti diketahui, PANDI menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga seperti Kemenkominfo, Kemenkumham, PUSINFOLAHTA TNI, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Persatuan Pelajar Indonesia (PPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), institusi pendidikan, dan komunitas seni budaya dalam meningkatkan brand awareness nama domain .id (dot id).
Advertisement