Wagub DKI Sebut Penerima Bansos Tunai Ada 2 Juta Kepala Keluarga

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut penerima bantuan sosial (bansos) tunai di Ibu Kota berjumlah 2 juta kepala keluarga.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jan 2021, 18:52 WIB
Wakil Gubernur DKI Riza Patria meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) khusus Covid-19 di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (3/10/2020). Kunjungan Riza guna mengecek mulai dari kecukupan dokter dan seluruh tenaga kesehatan pendukungnya hingga stok obat-obatan di rumah sakit (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut penerima bantuan sosial (bansos) tunai di Ibu Kota berjumlah 2 juta kepala keluarga. Jumlah ini merupakan gabungan dari beban yang ditanggung Kementerian Sosial dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Mari kita manfaatkan bantuan Rp 300 ribu per bulan setiap kepala keluarga yang jumlahnya di Jakarta dari pemerintah pusat ada 750 ribu dari kami sendiri jumlahnya kurang lebih total menjadi 2.000.050 antara Kemensos dan Pemprov DKI," ucap Riza usai meninjau kesiapan TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021).

Riza mengingatkan agar bansos tunai yang telah diterima sebaiknya digunakan untuk kebutuhan pokok. Membeli keperluan pokok pun, saran Riza, di toko atau warung tetangga untuk saling menopang keberlangsungan ekonomi sektor kecil.

"Mudah-mudahan menerima uang tunai kami minta dibelanjakan di warung-warung sekitar rumah atau di pasar pasar sekitar rumah," tandasnya.

Bansos tunai dari APBD akan disalurkan melalui Bank DKI. Pusat penyaluran akan dibagi dua dari 6 wilayah yang ada di Jakarta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Lebih Sedikit Dibanding Bansos Sembako

Namun, untuk jumlah penerima manfaat bansos tunai ini lebih sedikit dibandingkan bansos sembako.

Riza menjelaskan, ada pengurangan jumlah penerima bantuan APBD di Jakarta dari yang sebelumnya 2,45 juta menjadi sekitar 1,9 juta.

"Jadi memang ada pengurangan jumlah dari yang sebelumnya sebesar total 2,45 juta penerima sembako, sekarang hanya satu koma sekian tidak sampai 1,9 kurang-lebih," terangnya.

Pengurangan itu terjadi karena adanya pendataan ulang dari proses evaluasi. Sebelumnya, Riza menyebut penerima bantuan di DKI tidak semua tercatat warga Jakarta.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya