Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020 silam, telah banyak mempengaruhi konstelasi perekonomian dunia secara global. Namun diperkirakan dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 akan membaik secara gradual di tahun 2021, dan pertumbuhan ekonomi di 2021 diproyeksikan membaik di level 5.4% dengan asumsi pandemi berhasil ditangani.
Kunci dari penanganan pandemi Covid-19 ini salah satunya melalui vaksinasi yang dilakukan dengan efektif dan aman bagi masyarakat dunia. Harapan terhadap efektivitas vaksin ini tentu menjadi sentimen positif dan optimisme baru terhadap potensi pertumbuhan ekonomi baik secara internasional maupun regional. Membangun optimisme dan semangat daya juang, di masa-masa seperti ini memang sangat diperlukan, salah satunya melalui berbagai forum yang memberikan informasi menyeluruh seperti BRI Group Economic Forum 2021 yang mengusung tema “INDONESIA ECONOMIC RECOVERY, OPPORTUNITIES IN THE TIME OF PANDEMI”.
Advertisement
Acara yang dihelat secara virtual pada Kamis (28/01) akan dibuka langsung oleh Direktur Utama BRI Sunarso dengan keynote speech yang disampaikan oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, serta Menteri BUMN RI Erick Thohir. Forum ini akan memberikan gambaran utuh bagaimana arah dan pakem kebijakan fiskal dan strategis yang akan berpengaruh pada dunia investasi dan bisnis di Indonesia.
Ditemui pada Selasa (25/01), Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa forum seperti ini perlu dilakukan untuk menjaga alur informasi kebijakan. Forum ini akan mempertemukan regulator dengan dunia usaha, serta dapat mengukur kesiapan para pelaku usaha dalam upaya memperkuat perekonomian nasional. Gelaran semacam ini juga penting untuk memperkuat denyut semangat para pelaku dunia usaha agar terus optimis untuk membangun dan menggerakkan roda perekonomian nasional.
Hingga berita ini ditulis, setidaknya terdapat 600 institusi yang telah mendaftarkan diri dalam gelaran BRI Group Economic Forum atau telah mencapai 70% dari target undangan yang disediakan oleh pelaksana kegiatan. Adapun kepesertaan tersebut berasal dari berbagai kalangan mulai dari Korporasi, Bank, Industri Keuangan Non Bank, serta Private Banking Investor.
Sunarso mengatakan bahwa ia yakin, dunia usaha dari berbagai sektor pastinya antusias merespon kegiatan ini. Kegiatan ini untuk sama-sama merangkul semua pihak agar berperan aktif untuk memperkuat perekonomian bangsa baik dari kalangan swasta, BUMN, maupun regulator.
Acara ini nantinya juga akan dihadiri oleh narasumber seperti Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga, Wakil Menteri BUMN RI Kartika Wirjoatmodjo, serta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Selanjutnya acara akan dibagi menjadi tiga panel yang terdiri dari Panel Korporasi, Panel Financial Institution & Panel Wealth Management Client.
Trade Challenges di Tahun 2021
Panel Korporasi membahas Trade Challenges di tahun 2021 yang merupakan salah satu kunci dari aktivitas ekonomi Indonesia dari sisi ekspor – impor. Diskusi panel ini akan diisi oleh Ketua Umum KADIN Rosan Roeslani, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot & Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kasan.
Panel Financial Institution akan mengambil tema Indonesia Financial Resilience dan diisi oleh Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Raden Pardede, Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djayadi serta Perwakilan dari IMF James P Walsh.
Terakhir, panel Wealth Management akan membahas diskusi mengenai Alternative Investment to Growth Your Wealth Sustainable in 2021. Diskusi ini akan diisi oleh para pakar portfolio management seperti Executive Director Nielsen Indonesia Wiwy Sasongko, Founder & CEO YOT Group Billy Boen, Founder Rumah Perubahan Rhenald Kasali.
(*)
Advertisement