Liputan6.com, Balikpapan - Wakil Wali Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) terpilih Thohari Aziz meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). Ketua DPC PDIP Balikpapan itu sempat dilaporkan terpapar virus Covid-19 sepekan lalu.
"Telah meninggal dunia Bapak Thohari Azis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, Rabu (27/1/2021).
Baca Juga
Advertisement
Pasangan Rahmad Mas’ud–Thohari Aziz terpilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Balikpapan pada Desember 2020 lalu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan menetapkan keduanya sebagai pasangan kepala daerah Balikpapan terpilih.
Thohari dan istrinya sempat memperoleh penanganan intensif di RSPB. Saat itu, keduanya mengeluhkan demam, batuk, dan nyeri saat menelan makanan.
Pemeriksaan tim medis menyimpulkan mereka positif Covid-19.
Kesehatan istri wakil wali kota terpilih berangsur membaik setelah memperoleh penanganan medis. Sebaliknya, kondisi Thohari terus menurun di mana kadar oksigen turun hingga 90.
Pasien lantas dilarikan ke ruang ICU saat mengalami sesak nafas. Thohari diketahui mempunyai riwayat penyakit komorbid diabetes.
"Pak Thohari ada keluhannya, sedangkan sang istri tidak ada keluhan. Istrinya sempat dirawat sebentar dan berangsur sehat," tutur Direktur RSPB Khairudddin.
Khairuddin mengatakan, kondisi Thohari semakin mengkhawatirkan dua hari terakhir. Tensi tekanan darah dan saturasi oksigen terus menurun hingga dinyatakan meninggal dunia.
"Berbagai upaya dan tindakan sudah kami lakukan, termasuk pemberian obat-obatan," sesalnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Wali Kota Balikpapan Terpilih Berduka
Unsur pimpinan daerah Balikpapan mengantar langsung keberangkatan jenasah ke tempat peristirahatan terakhir. Terlihat hadir, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Ketua DPRD Balikpapan, dan wali kota terpilih Rahmad Mas'ud.
Rahmad Mas'ud mengaku hampir tidak percaya ditinggal selamanya oleh wakilnya ini. Meskipun begitu, ia ikhlas serta mendoakan yang terbaik bagi almarhum di sisi Allah.
"Mungkin ini jalan yang terbaik bagi almarhum," ujarnya.
Rahmad meminta warga Balikpapan mendoakan almarhum agar amal ibadahnya diterima Allah. Mewakili almarhum, ia meminta maaf bila kesalahan ataupun kekhilafan sudah dilakukan pada masa hidupnya.
"Bila ada kekhilafan beliau dan kesalahan untuk dimaafkan, kita doakan kepergian almarhum," pintanya.
Lebih lanjut, Rahmad mengingatkan warga Balikpapan agar menaati protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19. Menurutnya, penyebaran virus ini kian mengkhawatirkan terjadi di seluruh wilayah kota/kabupaten Kaltim.
"Termasuk ke warga Balikpapan untuk jangan sampai melanggar prokes, apalagi pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini harus betul-betul bisa dijalankan," dia menandaskan.
Advertisement
Balikpapan Episentrum Pandemi Covid-19
Kota Balikpapan masih menjadi episentrum penyebaran virus Covid-19. Pasien terpapar virus di Balikpapan mencapai 1.679 kasus atau 24 persen total keseluruhan Kaltim sebanyak 7.021 kasus.
Pemerintah daerah sudah menetapkan PPKM. Pembatasan kegiatan masyarakat diberlakukan sejak tanggal 15 hingga 29 Januari mendatang.
Pemerintah daerah meminta masyarakat membatasi berbagai kegiatan sosial terutama di hotel, restoran, warung, dan kafe.
Aparat daerah dan unsur TNI/Polri berpatroli penegakan disiplin protokol kesehatan. Para pemilik restoran dan kafe diminta menaati anjuran PPKM yang ditetapkan pemerintah daerah.
Selain itu, para pengunjung pun diminta melaksanakan protokol kesehatan, penggunaan masker, jaga jarak, dan mencuci tanggan.
Status 10 kota/kabupaten Kaltim sendiri sudah memerah. Penyebaran Covid-19 di Balikpapan menempati urutan pertama disusul Kutai Kartanegara (1.623), Bontang (1.034), Samarinda (847), Berau (494), Kutai Barat (430), Kutai Timur (414), Paser (221), Penajam Paser Utara (157), dan Mahakam Ulu (122).