Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan pada Kamis (27/1) bahwa dia telah setuju dengan Presiden AS Joe Biden dalam panggilan telepon untuk memperkuat aliansi bilateral mereka, karena China memperluas kekuatan ekonomi dan militernya.
Mereka juga setuju untuk mengatur kunjungan AS ke Suga sedini mungkin, kata Suga kepada wartawan.
Mengutip Channel News Asia, Kamis (28/1/2021), Gedung Putih mengatakan keduanya menegaskan pentingnya aliansi AS-Jepang "sebagai landasan perdamaian dan kemakmuran di Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."
Advertisement
Kedua belah pihak mengatakan mereka juga menegaskan kembali bahwa perjanjian keamanan AS-Jepang diterapkan pada sekelompok pulau kecil Laut China Timur yang dikendalikan Jepang yang diklaim China, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China.
Selain itu, Biden juga menegaskan kembali komitmen AS untuk memberikan "pencegahan diperpanjang" ke Jepang, mengacu pada payung nuklir AS yang menutupi Jepang.
Kedua pemimpin menegaskan perlunya denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea, tambahnya.
"Kami berhasil melakukan pertukaran substansial," kata Suga.
"Kami setuju untuk memperkuat aliansi kami dengan melakukan lebih banyak panggilan telepon seperti ini."
Saksikan Video Berikut:
Komitmen Biden Perkuat Aliansi
Tak lama setelah konfirmasi Senatnya pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Biden yang baru, Antony Blinken, berbicara dengan rekannya di Korea Selatan dan Jepang dan menekankan komitmen Biden untuk memperkuat aliansi AS dengan kedua negara.
Blinken juga menekankan perlunya kerjasama trilateral yang berkelanjutan di antara sekutu.
Hubungan antara Washington dan dua sekutu utama Asia Timur Lautnya hancur di bawah mantan Presiden Donald Trump, yang menuntut agar keduanya membayar lebih untuk pasukan AS di sana dan menimbulkan pertanyaan tentang kehadiran mereka di masa depan.
Biden pun mengatakan bahwa membangun kembali hubungan dengan sekutu akan menjadi prioritas utama.
Hubungan Jepang-Korea Selatan tegang oleh perselisihan tentang perlakuan terhadap wanita Korea oleh pasukan Jepang dalam Perang Dunia Kedua. Pekan lalu, Suga menyebut Korea Selatan sebagai tetangga penting tetapi mengatakan hubungan bilateral berada dalam situasi yang sangat parah.
Advertisement