Situasi Penularan COVID-19 Tak Terkendali, IDI Minta Pemerintah Tingkatkan Testing

Situasi penularan COVID-19 tak terkendali, IDI minta pemerintah meningkatkan testing.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Jan 2021, 08:00 WIB
Tenaga kesehatan mengambil sampel lendir untuk tes usap PCR drive thru di halaman Rumah Sakit Pertamina Jakarta (RSPJ), Rabu (6/1/2021). Kegiatan tes usap drive thru di RSPJ digelar setiap hari mulai pukul 08.00 WIB- 16.00 WIB dengan tarif Rp900 ribu per orang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Situasi penularan Virus Corona saat ini menurut Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) tidak terkendali. Terlebih lagi Indonesia sudah menembus total akumulatif 1.024.298 kasus COVID-19 per 27 Januari 2021.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi menegaskan, upaya pemeriksaan (testing) perlu ditingkatkan untuk mendeteksi kasus COVID-19 lebih dini.

"Kami meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan strategi testing secara serentak bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga dapat menentukan diagnosa dini," tegas Adib dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Rabu (27/1/2021) malam.

"Supaya tindakan (penanganan) segera bagi yang terkonfirmasi positif COVID-19 segera ditangani."

Penularan COVID-19 yang sudah tidak terkendali, terutama dikarenakan aktivitas mobilitas masyarakat semakin meningkat. Testing ini dibutuhkan bukan hanya sebagai skrining, melainkan juga tracing (pelacakan) dan evaluasi penyembuhan.

"Saat ini, angka testing COVID-19 di Indonesia masih mencapai kurang dari 5 persen dari total populasi penduduk Indonesia," lanjut Adib.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Tes COVID-19 Rutin untuk Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan memeriksa sampel tes usap (swab) antigen di Jakarta, Senin (25/1/2021). Data Satgas Covid-19 per Senin (25/1) mencatat kasus positif di Indonesia bertambah 9.994 orang sehingga total kasus positif menjadi 999.256 orang atau hampir menembus 1 juta kasus. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Tim Mitigasi PB IDI juga mengimbau pemerintah setempat dan pengelola fasilitas kesehatan untuk memberikan tes COVID-19 rutin untuk tenaga kesehatan dan medis. 

"Tujuannya, mengetahui status kondisi kesehatan terkini para pekerja medis dan kesehatan yang bertugas menangani pasien," lanjut Adib.

Testing tenaga kesehatan termasuk penting, yang mana berkaitan dengan kematian petugas kesehatan dan medis. Per 27 Januari 2021, sudah ada 647 tenaga kesehatan dan medis yang meninggal karena COVID-19.

Dari jumlah itu, 289 dokter (16 guru besar) dan 27 dokter gigi (3 guru besar), 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, 15 tenaga lab medik gugur.

Berdasarkan perbandingan statistik testing dan populasi, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia dan 3 besar di seluruh dunia.


Infografis Seberapa Sering Harus Ikuti Tes Covid-19?

Infografis Seberapa Sering Harus Ikuti Tes Covid-19? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya