Liputan6.com, Jakarta - Pada 26 Januari 2021, pengguna Facebook atas nama Bro Jade mengunggah klaim 10 orang di Jerman meninggal dunia karena vaksin covid-19 Pfizer.
"Kasus kematian lainnya di Jerman setelah menerima vaksin covid-19 Pfizer," tulis Bro Jade.
Advertisement
Akun ini juga mengunggah sebuah tangkapan layar berupa artikel dengan judul: "10 Dead in Germany after Receiving Prizer COVID-19 Vaccine."
Judul artikel itu, bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi:
"10 Orang Meninggal di Jerman setelah Menerima Vaksin COVID-19 Prizer".
Lalu, benarkah ada 10 orang meninggal dunia karan vaksin covid-19 Pfizer di Jerman?
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan mesin pencari, Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs AFP Fact Check dalam artikel berjudul: "Social media posts misrepresent Pfizer-BioNTech Covid-19 vaccinations in Germany".
Artikel itu mengambil penjelasan dari Susanne Stocker, juru bicara Institut Paul Ehrlich. Dia mengatakan, ada 21 kasus kematian setelah pemberian vaksin covid-19 sejak Desember 2020, tapi tidak terkait dengan penyuntikan vaksin.
"Untuk 21 kasus ini, tidak ada hubungan kausal dengan vaksinasi," katanya.
Hasil penelusuran juga mengarahkan ke Kantor Berita Jerman (DPA), menjelaskan, para ahli di Institut Paul Ehrlich menemukan bahwa kematian "tidak mungkin" terkait dengan vaksinasi.
"Dengan 10 kematian yang dilaporkan sejauh ini tak lama setelah vaksinasi korona, para ahli dari Institut Paul Ehrlich menganggap hubungan dengan imunisasi itu tidak mungkin," DPA melaporkan di sini pada 14 Januari.
Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com mencari situs yang mempublikasikan berita berjudul: "10 Dead in Germany after Receiving Prizer COVID-19 Vaccine" menggunakan Google. Judul itu ditemukan di situs Sada Elbalad English.
Meskipun judul itu menyebut 10 orang meninggal setelah suntik vaksin covid-19, tapi di paragraf ketiga situs itu menyatakan:
"According to medical sources, the complications of the diseases they had are the main reason for their death, not the vaccines."
Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi:
"Menurut sumber medis, komplikasi penyakit yang mereka derita adalah penyebab utama kematian, bukan karena vaksin."
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang mengatakan 10 kematian di Jerman setelah disuntik vaksin covid-19 Pfizer tidak benar. Tidak ada bukti yang menybeut kematian di Jerman terkait vaksin.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement