Apple Jadi Merek Paling Berharga di Dunia

Meninggalkan Amazon dan Google di posisi kedua dan ketiga menurut Brand Finance.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 29 Jan 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Apple (AP Photo/Mark Lennihan)

Liputan6.com, Jakarta - Apple kembali dinobatkan sebagai merek paling berharga di dunia oleh Brand Finance, baik untuk skala di AS maupun global. Kenaikannya dikaitkan dengan diversifikasi layanan, termasuk Apple TV +.

Lima tahun setelah terakhir kali memegang gelar tersebut, Apple merebut kembali posisi teratas sebagai merek paling berharga di dunia dengan nilai perkiraan USD 263,4 miliar.

Sementara itu, Amazon turun dari posisi teratas, setelah berhasil mencatat pertumbuhan nilai merek 15 persen menjadi USD 254,2 miliar.

Brand Finance juga mencatat bahwa Amazon adalah salah satu dari sedikit merek yang mendapat keuntungan besar dari pandemi. Adapun Google, ia bergerak ke posisi ketiga di dalam daftar ini.

"Apple mulai fokus pada pengembangan strategi pertumbuhannya di luar iPhone," catat Brand Finance dalam ringkasan laporannya, dikutip dari AppInsider, Jumat (29/1/2021).

 

Load More

Diversifikasi produk

Kebijakan diversifikasi produk, menurut Brand Finance, telah melihat mendorong merek Apple berkembang menjadi layanan digital dan langganan, termasuk App Store, iCloud, Apple Podcasts, Apple Music, Apple TV, dan Apple Arcade.

"Pada Hari Tahun Baru saja, pelanggan App Store menghabiskan USD 540 juta untuk barang dan jasa digital," lanjutnya.

Direktur pelaksana Brand Finance Amerika, Laurence Newell menyebut Steve Jobs mewariskan inovasi yang berguna bagi Apple.

"Dari Mac ke iPod, ke iPhone, ke iPad, ke Apple Watch, ke layanan berlangganan, hingga tak terbatas dan seterusnya," tutur Newell.

 


Teknologi dan Media

Di sektor teknologi dan media, Tesla terdaftar sebagai merek dengan pertumbuhan tercepat dalam peringkat. Sementara Netflix menikmati lonjakan penggunaan karena pandemi.

Perusahaan lain bernasib lebih buruk karena virus corona. Boeing, American Airlines, United Airlines, dan Delta, semuanya kehilangan sekitar 40 persen dari nilai merek mereka di daftar tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya