IHSG Merosot 2,12 Persen, Lepas Posisi 6.000

Pada penutupan perdagangan saham, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 2,12 persen ke posisi 5.979,38.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jan 2021, 15:24 WIB
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona merah pada perdagangan saham Kamis, (28/1/2021). Bursa saham global melemah turut berdampak negatif ke IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG anjlok 2,12 persen ke posisi 5.979,38. Indeks saham LQ45 turun 2,35 persen ke posisi 940,52. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 427 saham melemah sehingga menekan IHSG. 118 saham diam di tempat dan 81 saham menguat. Pada perdagangan Kamis sore, IHSG sempat sentuh level tertinggi 6.123,46 dan terendah 5.957,55. Total frekuensi perdagangan 1.304.838 kali dengan volume perdagangan 16,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,2 triliun.

Sembilan sektor saham melemah kecuali sektor saham perdagangan naik 0,09 persen. Sektor tambang merosot 4,34 persen, diikuti sektor saham infrastruktur turun 3,94 persen dan sektor saham industri dasar melemah 3,29 persen.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham

Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di tengah tekanan IHSG, sejumlah saham ada yang masih mencatat penguatan antara lain saham FITT naik 33,82 persen ke posisi Rp 91, saham DGNS mendaki 25 persen ke posisi Rp 750 per saham, saham DCII menguat 25 persen ke posisi Rp 5.975 per saham, saham CTBN melonjak 20,41 persen ke posisi Rp 2.950 per saham, dan saham PGLI naik 18 persen ke posisi Rp 236 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham SOCI turun 7 persen ke posisi Rp 186 per saham, saham ASRI tergelincir 7 persen ke posisi Rp 186 per saham, saham AGII merosot 7 persen ke posisi Rp 1.395 per saham, saham WSBP turun 6,99 persen ke posisi Rp 266 per saham, dan saham AGRO tergelincir 6,99 persen ke posisi Rp 865 per saham.


Aksi Investor Asing

Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

IHSG yang tertekan tak menyurutkan investor asing membeli saham. Investor asing mencatatkan aksi beli di saham BBCA Rp 124,4 miliar, saham ASII Rp 85,6 miliar, dan saham KLBF sebanyaj Rp 42,6 miliar.

Lalu investor asing juga jual saham TLKM sebanyak Rp 49 miliar, INTP sebanyak Rp 32,9 miliar dan ICBP sebanyak Rp 30,1 miliar.


Indeks Saham Hang Seng Pimpin Pelemahan di Asia

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia kompak melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 2,55 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 2,16 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,53 persen, indeks saham Thailand melemah 1,08 persen.

Lalu indeks saham Shanghai turun 1,91 persen, indeks saham Singapura merosot 1,2 persen, dan indeks saham Taiwan susut 1,82 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya