Kemendikbud Sebut Peta Jalan Pendidikan Nasional Akan Kuatkan 3 Aspek, Apa Itu?

Pada konteks pembelajaran, peta jalan pendidikan akan menyempurnakan pembelajaran supaya sesuai dengan kebutuhan para murid.

oleh Yopi Makdori diperbarui 29 Jan 2021, 12:15 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih terus merumuskan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 yang bakal didorong untuk menjadi peraturan presiden (Perpres).

Direktur Dikmen Diksus Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (GTK Dikmensus) Kemendikbud, Yaswardi menuturkan bahwa peta jalan bakal menitikberatkan pada tiga aspek utama pendidikan.

"Peta jalan harus coba memperkuat tiga unsur besar ini, kurikulum sebagai planning, pembelajaran sebagai do, dan yang ketiga asesmen," sebut Yaswardi dalam acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan 2021 yang dihelat oleh Gerakan Jurnalis Peduli Pendidikan, Kamis (28/1/2021).

Dalam aspek kurikulum, maka kurikulum yang mengacu pada peta jalan pendidikan akan menyesuaikan diri dengan tahapan kebutuhan para murid.

"Karena kurikulum itu disebut dengan life document, jadi dia adalah dokumen hidup yang fleksibel. Makanya dalam hal ini kurikulum yang hebat tetapi tidak didukung dengan profesional seorang guru, kurikulum itu nggak akan bermakna," tegas Yaswardi.

Sementara, pada konteks pembelajaran, peta jalan pendidikan akan menyempurnakan pembelajaran supaya sesuai dengan kebutuhan para murid.

"Saya sudah katakan pembelajaran hari ini dan ke depan idealnya sesuai dengan kebutuhan anak, sesuai dengan tahap perkembangan anak. Itu idealnya," kata dia.

Pembelajaran, lanjut Yaswardi, ke depannya bakal mengedepankan basis teknologi informasi serta tak monoton. Dalam peta jalan pendidikan juga bakal mendukung pembelajaran yang penuh dengan kreativitas.

"Di sini dua hal yang harus disiapkan, satu profesional guru itu sendiri, yang kedua adalah fasilitas pendukungnya. Jadi kalau ingin pembelajaran berkualitas, pembelajaran yang efektif harus menjadi perhatian," sebutnya. 

Sementara, untuk asesmen akan diperuntukkan guna mengukur kebutuhan para murid. Asesmen nantinya akan dijadikan alat evaluasi bagi dunia pendidikan.

"Yang ketiga, asesmen yang memang betul-betul dibutuhkan, yang memang betul-betul mengukur apa sih yang dibutuhkan hari ini oleh anak-anak itu. Yang bisa mengantarkan anak-anak untuk mendapatkan pengetahuan, ilmu sehingga asesmen ini menunjukkan keberhasilan anak dalam proses pembelajaran," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ditarget Rampung Tahun Ini

Seperti diketahui, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril mengaku pihaknya menargetkan untuk merampungkan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 pada Mei-Oktober 2021 mendatang.

"Dan nampaknya sekitar bulan Mei-Oktober kita bisa menghasilkan Perpres untuk Peta Jalan Pendidikan," kata Iwan Syahril dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi X DPR RI, Rabu (27/1/2021).

Iwan Syahril menyebut, pihaknya kini tengah melakukan perbaikan pada naskah peta jalan tersebut. Nantinya peta jalan akan menjadi acuan bagi pendidikan di Tanah Air, termasuk guna menjadi patron dari revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

"Apa yang kita lihat bagaimana proses revisi dan finalisasi naskah peta jalan bersamaan dengan penyusunan revisi UU Sisdiknas itu sendiri. Ini akan jadi bahan acuan kita untuk melangkah ke depan termasuk tentunya dalam hal melakukan revisi UU Sisdiknas yang akan kita lakukan," sebut dia.

Kemendikbud menarget untuk menjadikan peta jalan itu sebagai peraturan presiden (Perpres). Hal ini supaya mempermudah cakupan koordinasi. Mengingat peta jalan tersebut bakal melibatkan sejumlah kementerian/lembaga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya