Liputan6.com, Jakarta - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menjadi orang pertama di Kabupaten Klungkung, Bali, yang divaksinasi sekaligus dalam rangka menekan jumlah penyebaran Covid-19. Bupati Suwirta menerangkan dirinya telah lolos screening penerima vaksin dan tidak merasakan gejala pascadisuntik.
"Beberapa persyaratan seperti screening awal telah dilalui, dan rasanya seperti disuntik biasa saja, semoga menjadi upaya dalam penekanan paparan Covid-19," ujar Suwirta di RSUD Klungkung, Bali, Rabu (27/1/2021).
Advertisement
Data Satgas Covid-19 Kabupaten Klungkung hingga saat ini menyentuh 1.045 kasus, dengan tingkat kesembuhan mencapai 991 kasus. Upaya Suwirta dalam menekan angka Covid-19 salah satunya ialah dengan kegiatan rapid test antigen dan menggalakan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
Suwirta menjelaskan, proses vaksinasi harus dijalani dan bukan dihindari. Hal tersebut harus dilakukan bersama-sama oleh pejabat pemerintah serta masyarakat demi menekan angka kasus Covid-19 yang terus meningkat. Seperti diketahui bahwa kasus Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 1 juta kasus dan i Provinsi Bali angka Covid-19 telah menembus 25 ribu kasus.
"Saya sudah divaksinasi dan saya pastikan semuanya aman, sehingga saya harap seluruh masyarakat Klungkung tidak perlu khawatir, mari sabar menunggu giliran vaksin dan tetap lakukan protokol kesehatan agar mencegah peningkatan penularan Covid-19 di Klungkung," ajaknya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Vaksin Dipastikan Tersedia
Sebelumnya, Suwirta juga telah melakukan tinjauan kesiapan vaksinasi Covid-19 dengan mengunjungi lokasi penyimpanan vaksin Covid-19 di UPTD Instalasi Farmasi Banjarangkan. Ia memastikan ketersediaan vaksin di Klungkung dapat memenuhi kebutuhan penerima vaksin dan berkoordinasi dengan pusat jika belum tercukupi.
"Kabupaten Klungkung saat ini mendapatkan 4.200 dosis vaksin. Dalam tahap kedua pemberian vaksin tersebut, terdapat rentang waktu 14 hari dari penerimaan vaksin yang pertama, dan kami akan terus berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali apabila ada kekurangan," janji Suwirta.
Advertisement